Mohon tunggu...
Engliven
Engliven Mohon Tunggu... Guru - Kursus Bahasa Inggris Online

Engliven adalah sebuah kursus belajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara tatap muka maupun online yang memudahkan para pekerja dan pelajar Indonesia untuk berlatih bicara dan menulis dalam metode belajar yang fun, materi yang dikustomisasi, serta guru yang tepat untuk level Anda. Sesekali tulisan kami akan diselingi dengan kalimat bahasa Inggris supaya Anda bisa lebih terbiasa membaca dengan bahasa Inggris. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mulai Upgrade Diri Lewat Model United Nations (MUN) Online

27 Maret 2021   20:07 Diperbarui: 27 Maret 2021   20:11 6446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan coret-coretan penulis saat membuat draf resolusi MUN (Sumber: Dokumentasi penulis)
Tulisan coret-coretan penulis saat membuat draf resolusi MUN (Sumber: Dokumentasi penulis)
Dari keempat MUN saya selama sebulan terakhir, ada 2 yang menarik perhatian saya: JLMUN 2021, karena mendapatkan alokasi di UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), di mana konferensi yang bersangkutan ikutan UNHCR Refugee Challenge (tantangannya diberikan langsung oleh UNHCR, nih), dan NTUMUN 2021, yang menjadi kali pertama saya berada di Historical Crisis Council

Gimana Cara Kerjanya MUN? 

Sebelum lebih jauh, saya mau klarifikasi dulu: meskipun MUN sendiri ada dalam beberapa bahasa resmi PBB (bahasa Spanyol, Perancis, dan Arab), keempat MUN yang saya ikuti ini sama-sama menggunakan bahasa Inggris. Jadi, mau tidak mau, kita harus mulai upgrade bahasa Inggris kita dong, yang bisa dilakukan di acara-acara MUN ini! 

Sebelum konferensi, kita diminta untuk mengumpulkan position papersejenis pernyataan negara kita tentang sebuah masalah yang dihadapi di PBB (kecuali bila council kita Crisis, atau konferensinya tidak mewajibkan, berarti tidak – tapi bukan berarti kita tidak melakukan riset ya). 

Biasanya, apa yang harus ditulis dalam position paper ini harus menjawab beragam persoalan (sesuai topik, tentunya) yang ada di dalam study guide, dan tidak hanya mewakili kepentingan negara/tokoh yang kita wakilkan di council tersebut, tetapi juga harus dapat mengakomodasi negara-negara lain yang ada di council tersebut. 

More than that, umumnya position paper dibuat untuk menunjukkan pemahaman kita terhadap isu serta negara yang diwakilkan, dan kakak-kakak chairs (yang memimpin sidang) akan mengetahui sedalam mana kita memahami isu tersebut. Setelah membuat position paper, biasanya kita akan menyiapkan opening statement yang akan disampaikan ketika konferensi baru saja dimulai. 

Contoh berita terbaru yang digunakan sebagai bahan diskusi Dewan Krisis PBB dalam konferensi MUN (Sumber: Dokumentasi penulis)
Contoh berita terbaru yang digunakan sebagai bahan diskusi Dewan Krisis PBB dalam konferensi MUN (Sumber: Dokumentasi penulis)
Kemudian, dalam beberapa hari konferensi, kita akan dihadapkan dengan aneka ragam debat. Secara teknis, umumnya terdiri atas moderated caucus (debat yang dimoderasi oleh chairs), dan unmoderated caucus (debat yang tidak dimoderasi oleh chairs), di mana kita sebagai delegates dapat mengajukan tipe debat, durasi, serta topik (yang terakhir untuk yang dimoderasi), baru kemudian seisi council akan voting mana yang akan dibicarakan. 

Di crisis, alur kerja council yang dinamis menuntut kita juga untuk update dengan berita-berita terbaru di dalam council – sehingga kita kemudian “diharuskan” untuk mendiskusikan update tersebut di dalam sebuah sesi. 

Di akhir sebuah konferensi, sebuah draft resolution akan dipresentasikan, dan delegates di dalam council tersebut akan voting untuk resolusi mana yang akan disahkan (kecuali di crisis, di mana akan ada committee directives sebagai produk akhir, yang bisa disahkan beberapa kali sepanjang konferensi berjalan). Akan ada beberapa tipe council yang memiliki kemungkinan berakhir deadlock (seperti UNSC/Dewan Keamanan PBB)–tapi setidaknya menghasilkan debat yang fruitful, bukan? 

Pada akhirnya, saat closing ceremony, orang-orang yang berperan lebih di dalam council ini akan mendapatkan penghargaan. Thankfully, paling tidak selama 3 minggu, saya berhasil mendapatkan 3 penghargaan: Best Position Paper & Distinguished Delegate Award di JLMUN 2021 (dengan kemungkinan implementasi solusi bila berhasil di UNHCR Refugee Challenge), dan Verbal Commendation di NTUMUN 2021 (dan ini di crisis pertama saya!). 

After all, saya percaya bahwa awards hanyalah bonus bagi yang berkontribusi lebih–menghasilkan solusi tetaplah fokus utama dalam MUN: karena di dunia nyata, kita dituntut untuk menghasilkan solusi, bukan?   

Apa yang Kita Bisa Pelajari dari MUN? 

Banyak sebetulnya yang kita bisa pelajari dari MUN. Di sini, saya akan bagi jadi tiga poin: (1) Secara substansi; (2) Secara kemampuan bahasa Inggris, dan; (3) Secara kepribadian. Harapannya sih bisa memberikan kalian gambaran output dan apa yang bisa kita siapkan untuk dunia nyata nanti ya–ya, dalam rangka upgrade diri dong! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun