Dan inilah baiknya Tuhan kepada kami. Semoga ini juga menginspirasi para pembaca. Istri saya menjadi aktif melayani sebagai Guru Sekolah Minggu. Semenjak itu, dia menjadi sangat tenang dalam menghadapi setiap persoalan yang timbul, ataupun persoalan yang belum kunjung selesai tersebut. Lantas beberapa hari yang lalu, karena kasih Tuhan juga, saya mulai terlibat dalam persekutuan kaum pria. Dari sana, saya mendapat "teguran" agar sesegera mungkin membangun altar keluarga.
Apa itu altar keluarga? Altar keluarga bukanlah semacam meja altar yang dibangun di dalam rumah tetapi berdoa bersama yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Selain berdoa bersama juga bisa dilakukan pula pembacaan firman Allah. Di dalam kegiatan ini, setiap anggota keluarga juga mendoakan anggota keluarga lain secara bergantian.
Baru beberapa kali kami sekeluarga melakukan altar keluarga, sudah ada beberapa alternatif jawaban atas persoalan yang kami hadapi. Dan sampai saat ini masih bertambah alternatif jawaban itu. Maka jika Allah menghendaki, akhir tahun ini, kami sudah bisa bebas dari persoalan yang membelit kami bertahun-tahun itu.
Belajar dari apa yang dilakukan Daud, dan sejalan dengan apa yang difirmankan Allah dalam Yeremia 17 itu, maka Menjadikan Allah sebagai Sumber Jawaban atas Segala Persoalan adalah sesuatu yang harus dikedepankan. Sebab, orang lain bisa saja mungkir, diri sendiri punya keterbatasan, dan menjauhkan diri dari Allah bukanlah juga jawaban. Sebab Allah itu penuh kasih, seperti matahari yang setiap pagi bersinar, Dia pasti membagi-bagikan kasihnya kepada siapa saja, tanpa pandang bulu.
Tuhan memberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H