Mohon tunggu...
dedy riyadi
dedy riyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya hanya ingin jadi terang dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Memahami Tuhan dengan Pikiran Manusia

31 Oktober 2011   07:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:15 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Maka pagi itu pun saya ambil waktu sebentar untuk menyerahkan permasalahan ini di hadapan Tuhan. Dan keajaiban terjadi! Sampai di kantor saya dipanggil HRD, lantaran si penagih minta supaya masalah hutang saya ini segera mendapat penyelesaian..dan dari HRD saya mendapat penjelasan bahwa kemarin telah terjadi kesepakatan dengan big boss agar saya mendapatkan pinjaman lunak dari kantor untuk menutupi hutang saya itu. Dengan catatan, jika sudah dilunasi, maka kantor tidak mendapatkan telepon lagi dari penagih. Padahal, saya tidak pernah punya pikiran untuk meminjam dari kantor mengingat pinjaman saya yang lalu masih ada sekitar 2 juta rupiah lagi.

Maka hari itu juga setelah negosiasi kembali karena pihak penagih bersikeras bahwa saya tidak menepati janji pelunasan berupa down payment sebesar Rp. 500.000,- sehingga akhirnya yang tadinya harusnya 6,5 juta menjadi 7 juta rupiah tanpa dikurangi down payment yang sudah saya bayar Rp. 200.000,- lunaslah hutang saya yang seharusnya saya bayar Rp. 23 juta rupiah "hanya" dengan Rp. 7 juta.

Ini sekadar kasus kecil bagi Tuhan, tapi saya betul mengimani bahwa ini semua terjadi karena Tuhan mengizinkan ini terjadi. Dan dengan demikian, biarlah saya mengimani bahwa doa saya dijawab seketika. Di sinilah letak keberadaan Tuhan dalam masalah saya. Maka saya mempraktekkan apa yang dianut oleh Raja Daud bahwa jiwa yang hancur, hati yang remuk adalah korban sembelihan untuk Tuhan. Karena lewat kondisi kita seperti itulah Tuhan akan menyatakan kebesaranNya. Dan itu terjadi. Hal yang sama terjadi dengan Ayub beratus tahun lampau, dimana Iblis diijinkan untuk menghancurkan kehidupan Ayub agar lewat penderitaannya, Tuhan menyatakan mukjizatnya!

Inti dari tulisan saya ini adalah "Jangan mencoba memahami Tuhan dengan pikiran kita. Karena Tuhan tidak dapat dibatasi oleh pikiran kita. Sehebat apapun pikiran kita. Tuhan tidak pernah memandang siapa kita dari sisi keturunan, atau apa pun latar belakang kita. Tetapi ada hak Kasih dan Karunia yang dimilikiNya yang membuat kita akan dipandang olehNya.

Saya tidak bilang bahwa saya telah beroleh Kasih Karunia itu, tetapi saya telah memasrahkan ke hadapanNya segala kesesak-sempitan hidup saya, sebab saya tahu bahwa Dia adalah jawaban dari segala masalah saya. Semoga kisah ini bisa menjadi manfaat bagi Anda, apapun agama Anda, keyakinan Anda, bahwa berserah pada Tuhan adalah kunci pertama bagi Tuhan untuk bekerja dalam hidup Anda.
Salam Damai,

 

Dedy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun