Mohon tunggu...
Eeng Henri
Eeng Henri Mohon Tunggu... -

Menjadi pribadi yang arif, bersahaja dan bermanfaat adalah pilihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berbeda di Pintu Ke Dua

16 Februari 2017   00:07 Diperbarui: 16 Februari 2017   07:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan-lahan kantung mata mengendur

Pasrah pada himpitan kasih sayang

Tangan lemas tanpa tarikan

Dimabuk rayuan kepayang

Angin membelai 

Cahaya hilang tenaga

Pikiran dipaksa masuk ke pintu kedua

Samar-samar gadis menari menemani pria tambun tua

Mulut menganga tanpa kontrol

Lupa usia bebeda di antara mereka

Kerlap-kerlip bintang turut hadir memeriahkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun