Kesulitan dalam BahasaAnak-anak yang berada di daerah dengan bahasa daerah yang kuat sering kali mengalami kesulitan dalam memahami Bahasa Indonesia, terutama jika pembelajaran tidak dilakukan dengan pendekatan bilingual yang efektif.
Rendahnya kemampuan membaca dan memahami pada anak sekolah dasar (SD) dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang memengaruhi perkembangan akademis, sosial, emosional, dan keterampilan hidup mereka secara keseluruhan. Berikut adalah dampak-dampak tersebut yang dijelaskan secara rinci:
1. Kesulitan Akademis yang Berkelanjutan
Kemampuan membaca dan memahami teks adalah dasar dari hampir semua mata pelajaran di sekolah. Anak yang kesulitan dalam membaca dan memahami bacaan akan mengalami kesulitan dalam mata pelajaran seperti matematika, sains, dan studi sosial, yang sering kali membutuhkan kemampuan membaca untuk memahami instruksi, soal ujian, atau konsep-konsep kunci. Hal ini dapat berujung pada penurunan prestasi akademis secara keseluruhan.
2. Pengembangan Keterampilan Kognitif Terhambat
Membaca bukan hanya tentang mengenali kata, tetapi juga tentang memahami dan memproses informasi yang terkandung di dalamnya. Anak-anak yang kesulitan dalam membaca dan memahami teks akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kognitif yang penting, seperti berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah. Banyak Siswa SMP dan SMA yang tidak menyadari bahwa kemampuan mereka dalam memahami, berpikir kritis, dan memecahkan masalah sangatlah tertinggal.
3. Dampak Sosial dan Emosional
Anak yang kesulitan dalam membaca dan memahami teks dapat merasakan dampak sosial dan emosional yang serius. Mereka mungkin merasa terisolasi atau kurang percaya diri, yang dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan teman sebaya dan perkembangan sosial mereka secara keseluruhan.
4. Kesulitan dalam Keterampilan Menulis
Kemampuan menulis yang baik sangat bergantung pada kemampuan membaca dan memahami teks. Anak-anak yang kesulitan dalam membaca sering kali tidak dapat menyusun kalimat yang koheren atau menyampaikan ide dengan jelas karena mereka kesulitan dalam memahami struktur teks yang benar.
5. Keterbatasan Akses ke Informasi