Mohon tunggu...
Enjelita Tahapary
Enjelita Tahapary Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya sedang menjalani pendidikan PGSD S1 (Perguruan Guru SD) di Universitas Pamulang.

Saya adalah orang yang humoris dan menyukai hal hal yang lucu, suka menonton film. dan tertarik dalam menulis sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Kemampuan Membaca dan Memahami yang Buruk pada Anak SD

23 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 23 Desember 2024   17:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena Kemampuan Membaca dan Memahami pada Anak SD yang Buruk dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Kemampuan membaca dan memahami merupakan fondasi utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD). Namun, pada kenyataannya, banyak anak SD yang masih memiliki kemampuan membaca dan memahami yang rendah. Fenomena ini menjadi perhatian serius karena literasi dasar merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai bidang pelajaran lainnya. Di lain sisi fenomena ini memberikan efek domino ke jenjang pendidikan selanjutnya, yang dimana akhir-akhir ini banyak pelajar SMP/SMA yang kesulitan dalam memahami apa maksud dari suatu paragraf yang seharusnya ini adalah kemampuan yang harus di pelajari semenjak Sekolah Dasar.

Programmme for International Student Assessment (PISA) di bawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2012 lalu mengeluarkan survei bahwa Indonesia menduduki peringkat paling bawah dari 65 negara, dalam pemetaan kemampuan matematika, membaca dan sains. Seseorang warga negara asing kelahiran Amerika Serikat yang bernama Elizabeth Pisani menyampaikan keprihatinannya pada Indonesia dari hasil survei PISA tersebut dengan menuli artikel di blognya berjudul "Indonesian kids don't know how stupid they are" .

Elizabeth Pisani yang menyebut dirinya sebagai penulis dan mantan jurnalis tersebut mengatakan pada artikelnya bahwa mayoritas anak-anak Indonesia, terutama yang berusia 15 tahun, tidak memiliki kemampuan dasar yang diperlukan dalam masyarakat modern saat ini. "Mereka berpikir bahwa mereka siap untuk masa depan". "Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi saya bahwa anak-anak Indonesia bahkan tidak menyadari seberapa buruk sistem pendidikan sekolah yang membuat mereka gagal" lantas masa depan seperti apa yang akan di hadapi Indonesia? ujar Elizabeth di artikelnya.

Dengan munculnya fenomena dan tanggapan Elizabeth Pisani mengenai kasus tersebut, Artikel ini akan membahas penyebab, dampak, dan solusi untuk mengatasi rendahnya kemampuan membaca dan memahami pada anak SD.

Penyebab Rendahnya Kemampuan Membaca dan Memahami

Seperti yang kita tahu, fenomena ini terjadi karena beberapa faktor seperti Metode,Lingkungan, Sarana, dan kemampuan Anak secara individual itu sendiri .

  1. Minimnya Minat MembacaBanyak anak SD tidak memiliki kebiasaan membaca sejak dini, Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengaruh gadget yang lebih menarik perhatian dibandingkan buku, serta kurangnya contoh dari orang tua yang jarang membaca di depan anak. Selain itu, keterbatasan akses ke buku bacaan yang menarik dan sesuai usia juga menjadi kendala utama. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang menarik serta pengaruh teknologi yang lebih menarik perhatian mereka dibandingkan buku.

  2. Metode Pengajaran yang Kurang Efektif, Guru sering menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan kurang menarik. Misalnya, hanya memberikan tugas membaca tanpa panduan yang memadai atau diskusi untuk memahami isi bacaan.

  3. Lingkungan Keluarga yang Tidak Mendukung, Tidak semua keluarga memiliki kebiasaan membaca di rumah. Orang tua yang kurang memberikan dorongan atau contoh membaca turut berkontribusi terhadap rendahnya minat anak dalam membaca.

  4. Keterbatasan Sarana dan Prasarana, Banyak sekolah yang kekurangan fasilitas seperti perpustakaan yang memadai atau buku bacaan yang sesuai dengan tingkat usia anak. Hal ini menghambat anak-anak untuk mengeksplorasi dan meningkatkan kemampuan membaca mereka.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun