Mohon tunggu...
Nurul Jannah
Nurul Jannah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

perempuan biasa yang ingin menjadi sosok luar biasa di mata seseorang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

30 Mei 2013

11 Juni 2013   11:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah penyakit atau hobi

naif memang

aku selalu manenagis diawal kisahku sendiri

dan selalu saja seperti itu

entah apa yang aku tangisi

mungkin takut pada episode akhir

mungkin kegirangan dengan kenyataan yang mengambang

tak ada yang bisa ku tanyai

penyatuan pada sedih, khawatir dan senang

aku tak tahu apa namanya

aku hanya tak suka

itu saja

lalu kali ini apa lagi?

satu kata kunci tak sanggup menggembok ada yang tersungkur bernanah

lalu harus bagaimana?

aku mulai muak dengan air mata

bisa-bisanya dia secengeng itu

yang aku dengar hanya entah saja dari suaranya

semakin meragu dan nampak bersiap menjauh

haruskah terjadi lagi?

sisa luka kemarin belum sempat kering

aku bertanya lagi harus bagaimana

bercuek ria pun sama saja

bahagia masih mendiam tak mau bersuara

maumu apa?

aku sedang serius

kau perlu tahu kalau aku sudah bosan menangis

dan saat ini aku hanya butuh dipeluk dan dikecup

kau tahu kenapa?

karena aku sudah mulai lega

amarah tak lagi berontak menyeret dengan paksa

.....

masih berkutat dengan entah

ya ... entahlah ...

terserah pada entahlah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun