Paralimpiade Tokyo 2020 akan resmi dibuka pada Selasa, 24 Agustus 2021. Sejumlah peserta dari berbagai negara sudah mulai memasuki kota Tokyo, Jepang.
Melalui Komite Paralimpiade Nasional (NPC), Indonesia berhasil meloloskan 23 atletnya untuk bermain di tujuh cabang olahraga (Cabor), termasuk salah satu cabor andalan Indonesia di olimpiade.
Bulutangkis yang pada penyelenggaraan paralimpiade sebelumnya belum mendapat restu dari International Paralympic Committee (IPC), kali ini, di Paralimpiade Tokyo 2020 akan dimainkan untuk kali pertamanya.
Sebanyak tujuh atlet para badminton, disiapkan khusus untuk mencetak sejarah menjadi negara peraih medali emas bulutangkis yang pertama di ajang paralympic games.
Dari ketujuh nama yang mengisi daftar atlet para badminton Indonesia, salah satunya adalah Leani Ratri Oktila.
Hal ini mengingatkan kita pada sosok pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Susi Susanti, yang menjadi orang pertama yang berhasil meraih medali emas di ajang olimpiade, tepatnya di Olimpiade Barcelona 1992.
Leani Ratri Oktila diproyeksikan untuk turun di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Di tunggal putri, Leani Ratri akan berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah, dan di ganda campuran berpasangan dengan Haru Susanto.
Dari tiga nomor di bulutangkis ini diharapkan Leani berhasil meraih medali emas bulutangkis Paralimpiade Tokyo 2020 sebagaimana Susi Susanti meraih medali emas bulutangkis di Olimpiade Barcelona 1992.