Pesta olahraga Paralimpiade menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Olimpiade. Demikian juga di Olimpiade Tokyo 2020 yang selesai digelar pada hari Minggu (8/8/2021) lalu. Kini ajang unjuk kekuatan para atlet penyandang disablitas se-dunia itu pun akan segera digelar.
Sesuai jadwal, Paralimpiade Tokyo 2020 akan resmi dibuka pada Selasa, 24 Agustus 2021 dan selesai pada Minggu, 5 September 2021.
Di ajang olimpiade, sejak Olimpiade Seoul 1988 yang menjadi sejarah awal perolehan medali bagi Indonesia hingga di Olimpiade Tokyo 2020, tim Merah Putih selalu berhasil meraih medali.
Apalagi sejak cabang olahraga (Cabor) Bulutangkis mulai dimainkan di olimpiade, tepatnya di Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia mulai memasuki era medali emas olimpiade.
Lalu, bagaimana dengan prestasi Indonesia di ajang paralimpiade?
Indonesia, kali pertama jadi peserta Paralimpiade (musim panas) saat diselenggarakan di Toronto, Kanada, tahun 1976. Dimana tim Paralimpiade Indonesia saat itu berjaya dengan menyabet dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Dengan perolehan enam medali tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-26 dari 41 negara peserta.
Keberhasilan tim Indonesia di Paralimpiade Toronto 1976 tersebut direbut dari cabang atletik dan lawn bowls (bowling rumput). Padahal Indonesia hanya menurunkan 12 atlet yang bermain di tiga cabor.
Dua medali emas diraih oleh Itria Dini yang berlomba di lempar lembing dan Syarifuddin yang bermain di Lawn Bowls. Sementara medali perak disabet oleh Ashari yang turun di lempar lembing.
Tiga medali perunggu direbut oleh dua orang atlet atas nama Saneng Hanafi yang turun di dua nomor yaitu lempar cakram dan lempar lembing. Dan medali perunggu satunya lagi direbut oleh Itria Dini yang turun juga untuk lomba tolak peluru.