Menyusul kesuksesan di Olimpiade Rio 2016, Tim Pengungsi Olimpiade atau Refugee Olympic Team (ROT) akan berpartisipasi untuk kedua kalinya di Olimpiade Tokyo 2020.
Berkat Program Beasiswa Atlet Pengungsi yang diberikan International Olympic Committee (IOC) melalui Olympic Solidarity, menjaring 56 atlet pengungsi dari 21 negara mewakili 12 cabang olahraga. Mereka dilatih dan diseleksi untuk masuk tim Olimpiade Tokyo 2020.
IOC pada Juni 2021 mengumumkan 29 atlet yang lolos untuk bergabung dalam Tim Pengungsi IOC untuk Olimpiade Tokyo 2020. Sebagian besar mereka berasal dari negara-negara di benua Asia.
Adapun penggunaan nama resmi Tim Olimpiade Pengungsi adalah EOR yang berasal dari bahasa Prancis: Equipe Olympique des Refugies.
Untuk semua urusan resmi tim (termasuk kemungkinan upacara penghormatan medali), tim EOR akan mengibarkan Bendera Olimpiade, dan untuk lagu kebangsaannya akan menggunakan Himne Olimpiade.
Chef de Mission dari Tim Pengungsi Olimpiade Tokyo 2020 adalah Tegla Loroupe yang dibantu oleh Deputy Chef de Mission Olivier Niamkey dari IOC dan Stephen Pattison dari UNHCR Jenewa.
Seperti semua negara peserta lainnya yang ambil bagian dalam Olimpiade, Tim Pengungsi IOC Olimpiade Tokyo 2020 juga tinggal di Desa Olimpiade dan mendapatkan upacara penyambutan resmi.
Berikut daftar 29 Atlet Pengungsi Tim IOC pada Olimpiade Tokyo 2020:
1. Abdullah Sediqi
Atlet Taekwondo, negara asal Afganistan, mengungsi ke Belgia, prestasi terakhir medali perak di Spanish Open 2019.