Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), cabang olahraga yang belum lama diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), namun prestasinya sudah mendunia.
Setelah berhasil membawa pulang medali emas dan perak di Sea Games 2019 Filipina, kini olahraga yang terlanjur akrab dengan nama surfing itu berhasil meloloskan atletnya ke Olimpiade Tokyo 2020.
Rio Waida, atlet surfing asal Bali yang di Sea Games 2019 lalu berjibaku bersama Hairil Anwar dan kawan-kawan, kini di Olimpiade Tokyo 2020 Rio harus berjuang sendirian mengarungi ganasnya ombak Shidashita Beach, Ichinomiya, Chiba, yang menjadi tempat bertanding.
Olahraga Selancar Ombak atau Surfing, sejatinya sudah lama dimainkan oleh pencinta olahraga bahari tanah air disamping olahraga sejenis seperti Selancar Angin (Layar), atau Ski Air, namun surfing baru-baru saja dikembangkan secara nasional setelah mendapatkan pengakuan dari KONI pada Agustus 2020.
Namun sebelumnya olahraga yang terbilang ekstrim ini lekat dengan dunia pariwisata, pasalnya olahraga yang mengunakan papan selancar ini banyak berinteraksi dengan peselancar asing yang datang untuk berburu ombak di Indonesia.
Tidak sedikit spot-spot surfing di Indonesia menjadi langanan para peselancar profesional dan amatir asing hingga kehadirannya turut menggairahkan peselancar-peselancar lokal hingga mampu berprestasi di level dunia.
Indonesia mulai berkiprah di ajang resmi internasional untuk olahraga surfing saat di Sea Games Filipina tahun 2019 lalu. Di ajang pesta olahraga antar bangsa se Asia Tenggara itu, cabang olahraga surfing berhasil merebut medali emas atas nama Hairil Anwar dan medali perak yang diraih Rio Waida.
Rio Waida di Olimpiade Tokyo 2020 bertanding pada nomor shotboard putra dan diharapkan mampu memberikan prestasi tertinggi untuk Indonesia dan PSOI. Rio Waida bertanding pada nomor shortboard putra.
Profil PSOI