Mohon tunggu...
Enjang Kusnadi
Enjang Kusnadi Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dan Mengajar

Teman Sejati Selalu Menemani

Selanjutnya

Tutup

Nature

Waspada, 2 Bencana Alam ini Kerap Melanda Indonesia Saat Musim Kemarau

8 Juli 2021   12:26 Diperbarui: 8 Juli 2021   12:32 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal-hal yang penting diperhatikan untuk dilakukan saat terjadi bencana alam kekeringan:

  • Melapor dan meminta bantuan air bersih pada pihak yang berwenang
  • Mengatur jadwal penggunaan air yang masih ada
  • Pelaksanaan Hujan Bantuan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)  oleh pihak terkait
  • Menyimak informasi terkini dari radio, televisi, media online dan sumber informasi resmi pemerintah

Pascabencana

Hal yang bisa dikerjakan setelah bencana alam kekeringan terjadi:

  • Membuat sumur resapan/biopori
  • Membuat waduk/bendungan untuk menampung air hujan.

2. Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)

Kebakaran Hutan dan Lahan adalah keadaan pada lahan dan hutan yang dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan serta dampak yang merugikan.

Siapapun perlu memperhatikan kualitas udara di wilayah yang terdampak Karhutla atau informasi konsentrasi partikulat (PM10).  Informasi terkait kualitas udara di beberapa tempat dapat diakses melalui laman BMKG.

Prabencana

  • Memberikan peringatan, karena masih banyak warga yang tinggal di sekitar hutan yang masih belum mempunyai pengetahuan yang memadai tentang hutan dan menyebabkan kerusakan ekosistem yang fatal. Masih banyak warga yang membakar rumput saat musim kemarau yang disertai angin kencang sehingga penyebaran api akan mudah dan meluas.
  • Melakukan aktivitas pembakaran minimal dengan jarak yang telah ditentukan. Seperti diketahui, jarak minimal yang harus diperhatikan untuk melakukan pembakaran terhadap sampah atau puing-puing adalah minimal 50 kaki dari bangunan dan 500 kaki dari hutan. Hal tersebut harus bisa diterapkan oleh warga yang ingin membakar rumput di daerah hutan.
  • Pastikan api harus sudah mati sebelum warga meninggalkan tempat pembakaran. Sangat disarankan untuk membersihkan area tersebut dari bahan bakar yang mudah terbakar.
  • Hindari membakar ketika cuaca berangin. Angin kencang menjadi faktor utama kebakaran hutan semakin meluas. Api akan semakin kencang dan besar dan tentu ini sangat berbahaya.

Saat Bencana

  • Apabila tidak memiliki kepentingan, jangan keluar rumah
  • Tinggal di dalam rumah, tutup semua akses udara berasap yang bisa masuk ke dalam rumah dan jaga udara dalam ruangan sebersih mungkin
  • Nyalakan Air Conditioner (AC) atau filtrasi udara jika terlalu pengap untuk tinggal di dalam rumah
  • Segera periksa ke dokter bila memiliki gangguan jantung atau paru-paru
  • Cukupi asupan air putih, buah-buahan dan makanan bergizi
  • Lindungi lubang pernafasan dengan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Gunakan masker N95 untuk perlindungan lebih baik
  • Cuci tangan dan wajah setelah beraktivitas di luar ruangan.

Bila api terus menjalar, segera laporkan kepada Posko Kebakaran atau pihak terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun