Rahtawu, 25/8 – Kuliah Kerja Nyata yang akrab disebut sebagai UNNES Giat di kalangan institusi Universitas Negeri Semarang menjadi sarana pengabdian kepada masyarakat mahasiswa UNNES di Desa Rahtawu, Gebog, Kabupaten Kudus. Dengan usainya masa Kuliah Kerja Nyata, program prioritas yang diusung dan terus berlanjut adalah optimalisasi potensi desa, termasuk di dalamnya sektor Pariwisata dan produk unggulan masyarakat setempat.
Optimalisasi potensi desa terwujud dalam kegiatan bertajuk “Mountain Blues” yang menghadirkan kolaborasi antara mahasiswa, pecinta musik, dan masyarakat setempat. Program ini sukses mengundang khalayak umum untuk datang memeriahkan kegiatan tersebut. Mountain Blues yang diselenggarakan pada 26 Juli 2024 bertempat di lokasi wisata milik Desa Rahtawu, Rahtawood High Land pun mendapat umpan balik yang positif dari pengunjung. Selain itu, Mountain Blues menampilkan produk unggulan Desa Rahtawu, Kopi asli Rahtawu.
“Mountain Blues adalah program unggulan kami. Kami mengenalkan Rahtawood High Land kepada para pecinta musik dan mengenalkan produk unggulan desa Rahtawu, Kopi. Melalui program ini kami bersama seluruh masyarakat Rahtawu akan melanjutkan upaya promosi wisata dan kopi” Jelas Thomas Vacum, Kormades UNNES Giat 9 Desa Rahtawu.
Kopi sebagai produk unggulan masyarakat Rahtawu juga menjadi sasaran program optimalisasi potensi desa dari tim UNNES Giat 9 Desa Rahtawu. Kopi sebagai komoditas besar di Rahtawu diharapkan bisa menjadi ciri khas dari desa penghasil kopi tersebut. Selain itu, kopi diharapkan bisa menjadi produk unggulan di setiap titik lokasi pariwisata Rahtawu.
“Rahtawu adalah penghasil kopi yang luar biasa. Permasalahan yang muncul adalah masyarakat belum optimal mengolah biji kopi. Dalam Mountain Blues ini, kami mencoba mengolah biji kopi mentah menjadi Kopi Arabika dan menampilkannya dalam acara yang dihadiri banyak pengunjung tersebut. Kami pun melewati banyak tahapan untuk mendapatkan biji kopi yang siap disajikan. Biji kopi kami jemur dahulu dengan teknik tertentu, kemudian kami roasting hingga mencapai tingkat kadar air yang sesuai, dan kami pastikan biji kopi ini menjadi ikon dalam Optimalisasi Potensi Desa pada Mountain Blues 2024”, jelas Troy, penanggung jawab optimalisasi potensi desa, khususnya dalam sektor produk unggulan masyarakat.
Bagi tim UNNES Giat 9 Desa Rahtawu, optimalisasi wisata dan produk unggulan masyarakat adalah upaya untuk mengenalkan lebih luas potensi wisata Rahtawu yang tidak hanya terdiri atas wisata alam, melainkan wisata buatan, wisata kuliner, dan wisata religi. Selain itu juga untuk mengenalkan nilai rasa kepada masyarakat mengenai cita rasa tinggi yang diperoleh dari pengolahan produk kopi. Diharapkan pengolahan kopi di Rahtawu, khususnya di titik lokasi wisata bisa menonjolkan potensi kopi yang dimiliki dan menghadirkan inovasi sajian kopi yang beragam.
“Pariwisata dan kopi Rahtawu adalah ikon dari Desa ini, saya berharap produksi kopi di Desa ini akan lebih memerhatikan nilai rasa dari kopi Rahtawu dan menjadi ciri khas dari setiap lokasi pariwisata.” Pungkas Troy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H