Mohon tunggu...
Enita Yuliana Sirait
Enita Yuliana Sirait Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing Method)

9 November 2015   16:16 Diperbarui: 4 April 2017   16:36 22393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menentukan suatu harga pokok produksi, diperlukan biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Biaya yang terkait adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung (overhead). Biaya tidak langsung terdiri dari berbagai macam biaya, sehingga jika perhitungannya tidak akurat, maka harga pokok produksi pun tidak akan akurat. Agar perhitungan biaya tidak langsung akurat, dibutuhkan salah satu metode untuk menghitungnya, yaitu metode harga pokok pesanan (Job Order Costing Method).

***

Sebelum mengetahui tentang Metode Harga Pasar atau yang dikenal sebagai Job Order Costing Methodkita perlu mengetahui apa itu biaya. Cost (biaya) dapat diartikan sebagai semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Adapun cost sendiri didefinisikan oleh Mulyadi (1993, 8) dalam buku Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Metode Harga Pokok Pesanan atau yang biasa dikenal dengan Job Order Costing Method adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produksi pada perusahaan atas dasar pesanan. Dalam kalkulasi biaya Job Order, setiap job atau pesanan adalah suatu satuan akuntansi yang dibebankan biaya bahan, upah dan biaya overhead dengan menggunakan nomor-nomor order, biaya untuk setiap pesanan yang dikerjakan untuk pelanggan tertenti dicatat dalam suatu kartu yang disebut kartu biaya Job Order. Tujuan dari metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok pesanan secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk persatuan.Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi persatuan di hitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut.

Mulyadi (1993, 24) dalam buku Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, mengemukakan syarat-syarat penggunaan metode harga pokok pesanan sebagai berikut:

1. Bahwa masing-masing pesanan pekerjaan atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual. 

2.Bahwa biaya produksi harus dipisahkan kedalam dua golongan, yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, sedangkan biaya produksi tidak langsung terdiri dari biaya-biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

3. Bahwa biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan atau diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang bersangkutan, sedangkan biaya produksi tidak langsung (overhead) dibebankan pada pesanan tertentu atas dasar tarif yang ditentukan dimuka (Predetermined rate).

4. Bahwa harga pokok tiap-tiap pesanan ditentukan pada  saat pesanan selesai.

5. Bahwa harga pokok persatuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.

Didalam suatu perusahaan, untuk memudahkan pembebanan biaya kepada setiap jenis produk pesanan dalam penerapan metode harga pokok pesanan, biaya produksi digolongkan menjadi dua golongan yaitu:

1. Biaya produksi langsung

Biaya produksi langsung terdiri atas biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang mudah ditelusuri melekatnya pada setiap produk pesanan yang dibuat. Oleh karena itu, baik biaya bahan langsung maupun biaya tenaga kerja langsung, dapat secara langsung dihitung sebagai bagian dari harga pokok produk. Dengan kata lain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan kepada produk adalah biaya yang sesungguhnya terjadi untuk pembuatan produk yang bersangkutan.

2. Biaya produksi tidak langsung

Biaya yang termasuk kedalam golongan produksi tidak langsung, adalah biaya-biaya yang tidak dapat secara langsung dibebankan kepada produk. Dalam perusahaan yang membuat lebih dari satu jenis produk, banyak ditemukan biaya yang sulit ditelusuri melekatnya pada produk, sehingga terlalu rumit untuk secara langsung diperhitungkan sebagai bagian dari harga pokok tiap jenis produk yang dibuat. Oleh karena itu dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi tidak langsung yang dibebankan kepada produk, atau yang menjadi bagian dari harga pokok produk ditetapkan berdasarkan tarip yang telah ditetapkan sebelum proses produksi dimulai. Dengan demikian, bukan biaya produksi tidak langsung yang sesunggguhnya terjadi.

Perlu juga di perhatikan bahwa dalam metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang diproduksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesanan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.

2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk yang menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

3. Biaya produksi langsung terdiri biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya sesungguhnya ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produksi yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

Metode harga pokok pesanan juga mempunyai beberapa manfaat bagi manajemen perusahaan untuk:

1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.

2. Mempertimbangkan penerimaan dan penolakan pesanan.

3. Memantau realisasi biaya produksi.

4. Menghitung laba atau rugi dari tiap pesanan.

5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca.

Metode harga pokok pesanan memiliki keuntungan dan kerugian. Adapun keuntungan dari metode harga pokok pesanan:

1. Memberikan struktur yang lengkap dan terbatas pada Direct Cost, yaitu Direct Material dan Direct Labour.

2. Tepat, lengkap, historis, sederhana dan mampu diperbandingkan.

3. Meningkatkan kemampuan untuk mengatur dan mengevaluasi prestasi bistoris dari bagian-bagian operasi, product lines, departemen fungsional dan staf manajemen dalam suatu organisasi.

4. Kemapuan untuk mengendalikan operasi berjalan dengan mendeteksi dan menganalisa penyimpangan-penyimpangan atas kecenderungan bistoris dalam pola biaya.

5. Penambahan kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dimasa yang akan datang dalam organisasi.

Sedangkan kerugian yang ditimbulkan dari metode ini, yaitu pemborosan yang terjadi dalam memproduksi suatu pesanan atau kelompok pesanan yang dibebankan pada biaya pesanan. Pemborosan ini tidak dipisahkan sehingga tidak memungkinkan untuk suatu perbandingan dengan biaya-biaya yang seharusnya terjadi.

***

Jadi, metode harga pokok pesanan merupakan metode yang digunakan perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi atas suatu pesananan yang membebani biaya langsung dan biaya tidak langsung. 

 

 

 

 

Sumber:

-Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya Edisi Kelima. STIE YKPN: Yogyakarta.

-Anonim.2013. Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing). Tersedia di http://lepi2.blogspot.com/2013/harga-pokok-pesanan-job-order-costing.html (diakses 7 November 2015)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun