Mohon tunggu...
enita esha
enita esha Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan. Semoga menginspirasi dan bermanfaat. Karena sebaik2 manusia adalah yang paling bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gelanggang Inspirasi Founder

29 Oktober 2021   21:12 Diperbarui: 29 Oktober 2021   21:21 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini mulai meresume lagi untuk tugas di komunitas IP. Kali ini materi yang paling ditunggu. Bukan materinya sih tepatnya. Tapi pematerinya, karena langsung disampaikan oleh founder komunitas Ibu Profesional, Ibu Septi Peni Wulandani, Founding Mother Ibu Profesional dengan materi Berdaya Bersama Komunitas.

Kapan waktu terbaik untuk gabung di komunitas IP? apakah sebelum menikah? apakah setelah menikah? apakan setelah menjadi ibu? tidak ada standar atau patokan kapan waktu terbaik bergabungnya, tapi tergantung kapan kita merasa lapar akan kesempatan untuk bisa mengembangkan diri, memahami diri, melihat peran-peran kita sebagai istri dan ibu, mencari jati diri sebagai ibu, istri. Ketika kita sudah lapar akan kebutuhan kita maka saat itulah waktu terbaik untuk bergabung dengan komunitas IP karena komunitas IP memberikan peluang untuk memenuhi rasa lapar tersebut. 

Agar para member komunitas bisa mempunyai rasa memiliki yang besar terhadap komunitas maka mindset yang perlu dibangun sebagai member komunitas kita yang membutuhkan komunitas ini, bukan komunitas yang memerlukan kita. 

Fase dalam berkomunitas ada semangat-semangatnya tetapi juga ada waktunya down. Ya itu wajar. Jika kita butuh waktu untuk break, maka break saja untuk mengecharge semangat kita. Tetapi harus dikasih waktu berapa lama breaknya. Kemudian setelah itu kita ya kembali lagi dengan semangat baru.

Hal yang paling mendasar yang harus dipahami oleh seorang member baru. Yang pertama kita lihat foundernya. Karena founder mencerminkan membernya. Apakah satu value dengan kita. Apakah core valuenya sama dengan core value kita. Kemudian code of conduct komunitas itu seperti apa. Yang terakhir kita harus tahu caranya keluar seperti apa. Jangan sampai kita bisa masuk tetapi tidak bisa keluar. Jadi ketika kita ngin keluar ya keluarnya secara baik-baik.

Bagaimana kita bisa mengambil peran aktif berkomunitas. Jika teman-teman ingin bahagia maka ambillah peran, tidak menunggu peran diberikan oleh komunitas. Karena kalau kita ambil peran, kita bisa mengambil peran yang kita sukai. Misal dalam berumah tangga juga seperti itu. Suami sebagai kepala keluarga bisa menuliskan peran apa saja yang dibutuhkan oleh keluarga tersebut. 

Istri bisa ambil peran yang membahagiakan, dan suami juga mengambil peran yang bahagia, begitu juga anggota keluarga yang lain. Nah untuk sisa peran yang tidak membahagiakan bisa dipikirkan lagi apakah harus rekrut orang, apakah dilimpahkan ke pihak ketiga, dll. 

Ketika kita belum menemukan passion kita, gimana caranya untuk menemukan? Harusnya di usia 16 tahun kita sudah mulai mencari passion kita itu apa. Tapi tidak ada terlambat kalau baru sekarang kita mencarinya. Tapi jangan lama-lama, karena waktu kita terbatas. Cara menemukannya kita harus mencoba semuanya. Nanti akan terlihat kliknya kita dimana. Misal menjahit atau boga. Apakah yang kita lakukan tersebut membuat kita bahagia.

Kemudian bagaimana cara menjaga konsistensi sedangkan teman-teman kita sudah mulai memberikan vibe negatif tentang komunitas yang kita ikuti? kita tidak boleh percaya dengan katanya. Jika ada sesuatu yang negatif, kita perlu tabayun dan kita juga harus mengingatkan tentang code of conduct dari komunitas. 

Peran baru di komunitas itu menantang. Maka harus disesuaikan dengan kemampuan kita. Apakah kita berbinar ketika mengambil peran tersebut? ga percaya diri ga papa. Drivenya tanpa disuruh tetap jalan terus menjalankan peran itu, maka lama-kelamaan nanti akan tumbuh rasa percaya diri itu. 

Pesan penutup dari Ibu Septi. Komunitas adalah tempat kita, maka jadilah warga yang baik, jadilah warga yang berbinar karena kesuksesan Ibu Profesional bukan foundernya, bukan desainer programnya, tapi kesuksesan Ibu Profesional ketika hadir para pemain-pemain hebat di playgroundnya. Maka bermainlah dengan sungguh-sungguh.

Sekian insight dari aku. Semoga menginspirasi.

#resume2

#gelangganginspirasifounder

#ibuprofesional2021

#komunitasibuprofesional

#kampungmain3

#semestakaryaindonesia

#prestAsyik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun