Menjalani kehidupan berumah tangga adalah seni yang wajib kita asah terus menerus khususnya untuk yang sudah berumah tangga. Bagaimana tidak, menjalani hidup dan ibadah terpanjang dengan orang yang "asing". Karena latar belakang yang berbeda menjadi salah satu alasan bagaimana kita perlu menyatukan visi dan misi yang telah disatukan oleh pernikahan.
Saling memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing menjadi hal wajib agar pernikahan bisa langgeng. Selain tanggung jawab yang sudah melekat dalam sighat taklik, ada lagi yang harus dipikirkan. Yaitu tentang pembagian tugas domestik. Apa aja? seperti masak, nyuci, beberes rumah, nyetrika, dll yang intinya ga pernah ada selesainya. Apalagi kalau suami dan istri sama-sama berkarya di publik atau di luar rumah dan memutuskan tidak menggunakan bantuan asisten rumah tangga.Â
Dengan kondisi seperti itu tentu adanya pembagian tugas domestik akan membantu kesehatan hati dan pikiran menjadi lebih baik alias ga stres. Bisa memilih dikerjakan bersama-sama atau gantian. Untuk pekerjaan domestik biasanya mamak-mamak lebih detail dan paham meski ada juga rumah tangga yang sang suaminya lebih jago kalau usuran kerjaan domestik daripada istri.Â
Kita ambil yang umum aja ya. Istri yang berperan banyak soal pekerjaan domestik. Sebagai istri ni kadang capek juga dirasakan. Pasti pengen ya minta cuti sehari gitu buat rebahan. Tapi kerjaan domestik siapa yang mengerjakan? minta bantuan suamiklah. Kok bisa kak minta bantuan suamik, emang ga "mindon gaweni"? Biar bisa kompak gimana?Â
1. Tentukan SOP nya.Â
SOP dalam pekerjaan domestik perlu dibuat meskipun tidak tertulis. Misal SOP untuk cuci piring seperti apa. Apakah perlu dibilas dengan air panas atau tidak dan lainnya. Sesuaikan saja sama standar yang kita mau.
2. Komunikasikan SOP tersebut dengan pasangan.
Nah setelah SOP ditetapkan, pastikan juga SOP tersebut disampaikan kepada pasangan. Karena yang akan mengerjakan pekerjaan tersebut bukan kita sendiri. Seperti komitmen di awal, dikerjakan bareng-bareng atau kadang minta dibantuin sama pasangan.
3. Turunkan Standar.
Untuk menjalankan SOP pasti perlu perjuangan banget kalau itu hal baru yang bukan pekerjaan setiap hari. Mungkin sebelum berumah tangga apa-apa masih mama ketika berumah tangga ga bisa lagi mengandalkan mama karena sudah pisah rumah. Jadi harus mandiri.
Ketika tidak sesuai dengan SOP, atau ada yang kurang-kurang dikit, ya kita terima. Kalau kita maunya harus sesuai SOP yang dibuat tadi bisa pusing dan stress kalau ternyata hasilnya ga sesuai. Turunkan standar biar tidak "mindon gaweni".Â
4. Bagi Tugas dengan Pasangan.
Kita punya waktu sehari 24 jam 7 Â hari seminggu rasanya waktu cepet banget berlalu dan kadang kita merasa kurang untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Dengan dibagi ke pasangan akan membantu pekerjaan cepat selesai. Kerjakan apa yang kita senangi dan delegasikan pekerjaan yang menurut kita berat. Ada yang pekerjaan yang paling berat adalah bersih-bersih. Bisa dikomunikasikan dengan pasangan untuk dikerjakan dan kita ambil alih pekerjaan yang lain. Ada juga yang nyetrika tu paling males dan berat. Kalau dua-duanya ga sanggup mengerjakan ya udah minta bantuan yang lain. Misal laundry. Masalah selesai deh. Ga perlu marah-marah karena baju belum disetrikain.Â
5. Hempaskan Komen "Netizen Julid"
Apa yang kita lakukan dalam keluarga kita, kadang atau malah sering dapat komen negatif dari tetangga. Sekalipun itu kebaikan. Misal kita sepakat sama pasangan untuk makan beli aja daripada masak. Tujuannya sama kok untuk dimakan. Tetangga ceramah dong, beli terus ga pernah masak, boros amat, ngabis-ngabisin uang aja. Cukup dengerin aja Moms, ga usah diambil hati selama kebutuhan kita ga dia subsidi. Tetiba tetangga main kebetulan rumah baru berantakan. Main 5 menit doang Moms, sebulan belum tentu sekali main ke rumah. Seakan tahu kondisi rumah kita tiap harinya. Terus dikomen, di rumah aja kok males banget beres-beresnya. Cuekin aja. Dia juga ga bantuin kita beres-beres kok.
Nah itu sedikit tips untuk sehat jiwa dan pikiran dalam berumah tangga untuk urusan pekerjaan domestik. Untuk yang sudah punya anak dan anaknya sudah cukup bisa dimintai tolong untuk bantu-bantu, itu juga bisa diaplikasikan ke anaknya Moms. Semoga tips tadi bisa mengurangi agenda Moms marah-marah. Happy selalu ya Moms.Â
Moms happy semua happy. Salam hormat untuk Istri, Calon Ibu, dan Ibu-ibu semua.. Kalian hebat. Untuk para Suami, Calon Ayah dan Ayah-ayah semua, kalian luar biasa karena mau memahami kondisi istrinya masing-masing.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI