C. Isi resensi
i. PENDAHULUAN
a. Memperkenalkan pengarang  Â
  Harian Republika memberikan anugerah tokoh Perubahan 2010, kepada penulis produktif yang telah menulis 49 buku ini. Sementara IKAPI menyematkan penghargaan sebagai Tokoh Perbukuan Islam di tahun 2011. Perempuan kelahiran tahun 1972 ini juga masuk dalam daftar The 500 most Influential Muslim di dunia pada tahun 2012. Sementara Tupper ware She Can memberikan penghargaan terhadap Nadia sebagai salah satu perempuan Indonesia paling inspiratif. Asma Nadia pernah pula mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik Majelis Sastra Asia Tenggara, tahun 2005.
  Perempuan engergik ini telah menyusun puluhan buku lain berkaloborasi bersama pembacanya, sebagian besar perempuan yang antara lain yang tergabung dalam milis: pembacaasmanadia@yahoogropus.com, Komunitas Bisa Menulis di Facebook, maupun alumni Asma Nadia Writing Workshop, program menulis yang dipandu bersama sang suami, Isa Alamsyah.
  Ibunda dari Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus yang pernah menjadi pengarang terbaik Adikarya IKAPI tahun 2001, 2002, dan 2005. Serta novelis IBF terbaik lewat novelnya Istana Kedua (2008), aktif memberikan workshop dan dialog kepenulisan serta berbagai ceramah keislaman, ke berbagai pelosok tanah air, hingga beberapa kota di Jepang (Tokyo, Kyoto, Nagoya, Fukuoka), Amerika juga beberapa kota di benua Eropa (Roma, Jenewa, Berlin, Manchester, New Castle, Wina, Paris, Stockholm, dll.).
  Sejak 2009, Asma Nadia memulai Asma Nadia Publishing House yang telah menerbitkan buku-buku best seller seperti Sakinah Bersamamu, Tink Dinar!, No Excuse, New Catatan Hati Seorang Istri , dan Twitografi, Ketika Mas Gagah Pergi … dan Kembali.
  Beberapa karya Asma Nadia telah difilmkan, di antaranya Emak Ingin Naik Haji (film yang meraih lima penghargaan di Festival Film Bandung, salah satunya sebagai Film Terpuji), Rumah Tanpa Jendela , dan 17 Catatan Hati Ummi (judul filmnya Ummi Aminah). Selain itu, Asma Nadia juga menulis scenario: Pintu Surga (seri Ramadhan di Trans TV) dan Anak Matahari (SCTV).
  Sayap Asma Nadia selain dilebarkan di dunia perfilman Indonesia, sejak tahun 2012 Asma merupakan pengisi tetap rubrik Resonansi di harian nasional Republika, setiap Sabtu.
  Kesibukan lain, bersama para relawan yang mencintai buku dan anak-anak, Asma Nadia menggagas Rumah Baca Asma Nadia. Sebanyak 68 perpustakaan gratis bagi dhuafa saat ini telah berdiri di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya, sampai Hong Kong (info alamat seluruh rumah baca klik www.rumahbacaasmanadia.com (sebagai informasi telah hadir toko diskon Asma Nadia di D Mall Depok, Ruko No. 14 A, disamping Yamaha Musik). Rekaman perjalanan jilbab traveler ini bisa diikuti melalui instagram @asmanadia.
  Saat novel Assalamualaikum, Beijing! ini diproses cetak, Asma Nadia tengah berada di lowa, setelah terpilih untuk mengikuti Internasional Writing Program, fall residency, bersama lebih dar tiga puluh penulis lain dari berbagai Negara di dunia.