Hujan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk keberlangsungan proses kehidupan dimuka bumi kita. Hujan adalah komponen utama dalam siklus air dan penyedia utama air tawar di planet bumi. oleh karena itu hujan mempunyai peran yang sangat penting dalam proses kehidupan.
Hujan yang turun akan ditampung dalam catchment area atau daerah tangkapan air yang dibatasi oleh punggung-punggung bukit dan selanjutnya akan dialirkan ke sungai-sungai sampai ke daerah hilir.
Proses perjalanan air hujan sangat dipengaruhi oleh tutupan lahan yang ada. Air hujan yang jatuh di daerah yang minim tanaman atau pohon sebagian besar akan hilang menjadi aliran permukaan
Sedangkan air hujan yang jatuh didaerah dengan tutupan lahan berupa pepohonan akan lebih banyak air hujan yang terserap oleh pepohonan tersebut hingga menjadi simpanan air tanah.
Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi akan tetapi masih cukup banyak daerah yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.
Pertumbuhan penduduk yang pesat akan mengakibatkan kebutuhan air meningkat, eksploitasi alam yang berlebihan bisa jadi mempengaruhi keadaan hidrologi di suatu daerah sehingga mengakibatkan berkurangnya ketersediaan air tanah.
Kebutuhan air dapat dilihat di bagan piramida di bawah ini.
Dari diagram di atas terlihat bahwa kebutuhan akan air sangat urgen, lantas bagaimana supaya kebutuhan air selalu terjaga?
Sebelum ada perusahaan air minum, daerah yang kondisinya banyak air tanahnya, bisa membuat sumur.
Daerah dengan kondisi berbukit, bisa mencukupi kebutuhan air dari  sumber mata air yang ada, sedangkan untuk pemukiman di atas bukit biasanya akan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih sehingga akan menampung air hujan.
Sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan air sekaligus upaya konservasi tanah dan air maka pemerintah melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo memberikan bantuan alat berupa Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) dan Sumur Resapan Air (SRA).
Instalasi pemanenan air hujan (IPAH) adalah sistem yang mengumpulkan air hujan dari atap bangunan dan menyalurkannya ke tempat penampungan.
Air yang terkumpul dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mencuci, menyiram tanaman, dan memasak.
Manfaat IPAH antara lain mengurangi risiko bencana banjir, memenuhi kebutuhan air bersih, mengurangi beban pada sistem drainase.
Komponen IPAH adalahÂ
1. Permukaan untuk menangkap air disini adalah atap arumah atau bangunan lain
2. Talang untuk mengalirkan air ke penampungan
3. Pipa yang telah dilengkapi dengan bahan penyaring airÂ
4. Bak atau kolam penampungan untuk menyimpan air hujan
5. Sumur resapan air untuk menyimpan air apabila bak penampungan penuh
Adapun cara kerja IPAH adalah sebagai berikut:
1. Â Air hujan yang jatuh di atap rumah ditangkap masuk ke talang air
2. Talang air mengarahkan aliran air ke pipa yang sudah diberi penyaring
4. Air melalui penyaringan masuk ke dalam bak penampungan penampungan Â
5. Air yang tidak tertampung (karena tampungan penuh) akan dialirkan ke sumur resapan yang telah disiapkan di samping IPAH.
Beberapa cara pemanenan air hujan lainnya adalah sumur resapan, lubang resapan biopori, rain garden, paving block berpori. pemilihan metode tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi lahan dan biaya yang disiapkan.
Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan konservasi tanah dan air, ternyata air hujan yang sudah diolah dengan baik mempunyai manfaat yang cukup banyak.
Berdasarkan bebrbagai sumber, air hujan mempunyai khasiat menghidrasi kulit, menjaga kesehatan organ dan meningkatkan kerja sistem pencernaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H