Mohon tunggu...
Eni Rohaeni
Eni Rohaeni Mohon Tunggu... Guru - Saya bekerja di SMPN 1 CISAGA sebagai guru

saya mengajar di SMPN 1 CISAGA dari tahun 2005 sampai sekarang. yang akan saya tulis berupa karya ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practice Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Metode STAR

22 November 2023   15:00 Diperbarui: 22 November 2023   15:06 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya mengikuti PPG Daljab tahun 2023 gelombang 2, dalam kegiatan PPG ini banyak ilmu yang saya dapatkan. Saya akan membagikan Best Practice yang saya tulis mengenai Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) yang telah saya lakukan.

Lokasi : SMPN 1 CISAGA  Jln. Rancah No. 16 Cisaga Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis

Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan keterampilan berkolaborasi peserta didik dalam pembelajaran IPA pada materi Keanekaragaman Hayati Indonesia

Penulis : Eni Rohaeni

Tanggal : 13 November 2023

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. 

Keterampilan berkolaborasi merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang harus ditumbuhkan melalui kegiatan pembelajaran. Rendahnya keterampilan berkolaborasi tampak ketika peserta didik enggan untuk bekerja sama dengan teman yang bukan pilihannya. Peserta didik cenderung tidak mampu saling melengkapi antarteman untuk menyelesaikan persoalan dan menghasilkan ide-ide. Peserta didik juga masih malu untuk menanyakan tugas maupun materi yang belum dipahami kepada temannya.

Rendahnya keterampilan berkolaborasi pada peserta didik ini salah satunya disebabkan oleh kegiatan pembelajaran satu arah dan hanya berpusat kepada guru sehingga cenderung monoton. Peserta didik hanya diberi kesempatan untuk saling memberi atau meminta bantuan dalam menyelesaikan soal latihan. Peserta didik langsung dibebaskan untuk berkolaborasi dengan siapapun tanpa diarahkan dan dibentuk kelompok terlebih dahulu.

Sebagai seorang guru penulis bertanggung jawab untuk memperbaiki kondisi ini sehingga keterampilan berkolaborasi peserta didik dapat ditingkatkan. Sebagai solusi, penulis melakukan aksi untuk meningkatkan keterampilan berkolaborasi peserta didik pada pembelajaran IPA pokok bahasan Keanekaragaman Hayati indonesia. Dengan demikian praktik ini penting untuk dibagikan agar menjadi motivasi dan referensi teman sejawat jika menghadapi permasalahan yang sama.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Siapa saja yang terlibat? 

Beberapa hal yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah bagaimana caranya agar peserta didik bersedia berkelompok secara heterogen, bekerja sama dan saling melengkapi antarteman untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan ide-ide, bertangungjawab mengerjakan tugas kelompok yang menjadi bagiannya, serta mampu membuat keputusan dengan mempertimbangkan kepentingan bersama. Tantangan berikutnya adalah memilih strategi yang tepat dan menyusun LKPD yang dapat mengakomodasi untuk meningkatkan keterampilan berkolaborasi peserta didik.

Yang terlibat pada praktik ini yaitu :

  • Peserta didik khususnya kelas VII I SMP Negeri 1 Cisaga
  • Guru sebagai fasilitator
  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing
  • Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini? 

Untuk menyelesaikan tantangan-tantangan di atas telah dilakukan aksi pembelajaran materi Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning melalui stimulasi dengan menonton video kemudian pengumpulan data dan pengolahan data dengan menggunakan LKPD.

Pendekatan yang dilakukan berupa pendekatan saintifik, metode yang digunakan adalah literasi dan diskusi yang dilakukan secara berkelompok. Metode ini diterapkan agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan untuk menumbuhkan keterampilan berkolaborasi pada peserta didik.

Proses pembelajaran dilaksanakan mengikuti sintaks model discovery learning dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Stimulasi
  • Guru menampilkan video pembelajaran keanekaragaman hayati Indonesia.
  • Identifikasi masalah
  • Guru mengajukan pertanyaan : setelah melihat tayangan video, pertanyaan apa yang muncul di pikiran kalian?
  • Pengumpulan data
  • Peserta didik secara berkelompok melakukan literasi dan diskusi untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan LKPD yang diberikan. Guru membimbing dan mendorong agar peserta didik aktif terlibat dalam diskusi kelompok serta saling membantu.
  • Pengolahan data
  • Peserta didik menuangkan hasil literasi dan diskusi kedalam lembar kerja peserta didik. Guru menyampaikan pentingnya bekerja dalam tim, saling berdiskusi, dan menghargai pendapat dalam proses pembelajaran.
  • Verifikasi
  • Peserta didik diminta melakukan presentasi secara klasikal dan membandingkan hasil pengamatan kelompok satu dengan kelompok lainnya. Guru mengkonfirmasi hasil pengamatan setiap kelompok.
  • Kesimpulan
  • Siswa dipandu guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Selain metode literasi dan diskusi, guru juga menggunakan metode ceramah ketika menyampaikan tujuan pembelajaran, membimbing penyelidikan, dan memberikan konfirmasi di akhir pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran guru berkeliling melakukan penilaian sikap dan keterampilan. Sedangkan evaluasi pembelajaran untuk menilai kompetensi kognitif peserta didik dilakukan penilaian diawal pembelajaran dan diakhir pembelajaran.

Pihak yang terlibat diantaranya :

Guru IPA

Rekan sejawat

Peserta didik kelas 7I

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini antara lain slide power point tentang Keanekaragaman Hayati Indonesia, video stimulasi tentang  Keanekaragaman Hayati Indonesia melalui tautan https://www.youtube.com/watch?v=j-ads_fyrU8&t=720s

, LKPD tentang identifikasi Keanekaragaman Hayati di seluruh wilayah Indonesia.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut? 

Refleksi penggunaan pembelajaran menggunakan model discovery learning didapatkan dari penilaian selama proses pembelajaran menggunakan instrumen evaluasi yang mencakup tiga domain penilaian yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Dampak dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan discovery learning yang telah dilakukan efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa untuk melakukan kolaborasi dalam aktivitas belajar kelompok. Pembelajaran dengan model discovery learning memiliki pola pembelajaran secara berkelompok sehingga membentuk sikap kerjasama yang aktif antar sesama peserta didik, disamping itu juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan komunikasi baik pada tahap pengumpulan data, pengolahan data maupun pada tahap verifikasi melakukan presentasi. Hal itu dapat dilihat dari hasil penilaian keterampilan pada saat percobaan, diskusi dan penyajian laporan. Kolaborasi peserta didik ditunjukan pada aspek Kelancaran dalam melaporkan 94%, Penggunaan bahasa 97%, Menanggapi Pertanyaan 89%. 

Kemampuan kolaborasi juga dapat dilihat dari hasil penilaian sikap yang menunjukan sikap keaktifan 98%, Kedisiplinan 96%, Kemandirian 89%, secara keseluruhan memiliki kategori sangat baik.

Disamping itu penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan pemahaman siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil pretest dan post test. Hasil pretest menunjukan nilai rata-rata peserta didik 72,5 dan setelah dilakukan posttest nilai rata-rata peserta didik naik menjadi 85.

Adapun respon teman sejawat yang melakukan observasi selama pembelajaran dan wawancara menggunakan angket memberikan respon positif. Pembelajaran menggunakan model discovery learning efektif  menumbuhkan keaktifan dan antusias peserta didik selama pembelajaran.

Pembelajaran yang dapat dipetik dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah penulis dapat menentukan strategi yang efektif untuk memecahkan masalah rendahnya keterampilan berkolaborasi peserta didik. Di samping itu, penulis juga mampu mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan berkolaborasi peserta didik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun