Mohon tunggu...
Eni Nur Husniyati
Eni Nur Husniyati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar/Pendidik/Guru

Saat ini saya suka belajar menulis, memahami tulisan, dan berkebun sebagai upaya refreshing dari rutinitas keseharian mengajar dan mengurus hal-hal administratif di sekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru: Menginspirasi dengan Mengembangkan Pola Pikir

25 November 2023   11:41 Diperbarui: 25 November 2023   11:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GURU: MENGINSPIRASI

DENGAN MENGEMBANGKAN POLA-PIKIR

Anand Kumar, seorang matematikawan dan kolumnis India berhasil menginspirasi dunia dengan mendirikan Kelas Super 30 di Patna, Bihar, India. Kumar mempersiapkan anak-anak dari kalangan miskin untuk menempuh pendidikan gratis guna mempersiapkan diri mengikuti tes ujian masuk ke Indian Institute of Technology (IIT), salah satu universitas terbaik di bidang sains dan teknologi.

Kisah tentang Anand Kumar ini telah difilmkan pada 2019 dengan judul Super 30. Tokoh Anand Kumar diperankan dengan baik oleh Hrithik Roshan. Anand Kumar sendiri lahir pada 1 Januari 1973 dari keluarga kelas menengah ke bawah. Ayahnya bekerja sebagai kurir pengantar surat yang bekerja dengan mengayuh sepeda. Kumar sebenarnya diterima sebagai mahasiswa di Cambridge University, Inggris tetapi gagal berangkat karena keterbatasan biaya. Dari kondisi keprihatinan inilah Kumar kemudian bertekad untuk membantu orang-orang miskin India yang sungguh-sungguh mau belajar dan memperbaiki hidupnya dengan mendirikan program Super 30 pada 2002 di Patna.

Membangun Percaya Diri

Lembaga pendidikan gratis ini mengalami banyak gangguan dan serangan, baik gangguan secara fisik, psikologis, maupun ancaman pembunuhan. Namun, Kumar tetap tegar, ia berusaha menginspirasi para siswanya agar membangun rasa percaya diri, dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan diri. Kumar agaknya berhasil menerapkan tujuan pendidikan sebagaimana disebutkan oleh Epictetus. Epectitus pernah mengatakan, "Ukuran yang tepat dari (keberhasilan) pendidikan bukan hanya pengetahuan, tetapi juga kemampuan berpikir secara independen, berpikir kritis dan mandiri."

Dari sinilah sebenarnya kita belajar pentingnya membangun mindset atau pola-pikir yang tepat dalam kurikulum pendidikan sekarang ini. Carol S. Dweck menyebutkan ada dua jenis mindset yang dimiliki manusia pada umumnya: pola-pikir tetap (fixed mindset) dan pola-pikir berkembang (growth mindset). Orang dengan mindset tetap percaya bahwa bakat dan kemampuan mereka sudah ditetapkan. Mereka percaya bahwa semua orang dilahirkan dengan kecerdasan, bakat, dan kreativitas tertentu serta tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengubahnya. Sebaliknya, orang dengan mindset berkembang percaya bahwa bakat dan kemampuan mereka bisa dikembangkan dan ditingkatkan. Mereka percaya bahwa setiap orang bisa menjadi lebih cerdas, lebih berbakat, dan lebih kreatif dengan belajar, kerja keras, dan usaha yang konsisten.

 

Mengembangkan Pola-Pikir 

Mindset tetap adalah mindset yang membatasi dirinya sendiri. Ia membatasi potensi diri dan bisa menjadi penghambat seseorang untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Orang dengan mindset tetap takut menerima tantangan karena mereka takut gagal. Mereka juga takut dengan kritik karena mereka khawatir akan dinilai tidak baik dalam hal yang mereka "belum bisa."

Orang dengan mindset tetap lebih senang "dianggap pandai" dalam hal itu-itu saja. Mereka tidak mau belajar hal-hal baru karena takut tidak bisa, takut gagal, dan takut dianggap sebagai orang yang tidak pandai. Padahal di tengah perubahan dan perkembangan zaman sekarang ini, setiap saat manusia harus belajar hal baru agar mampu beradaptasi dan bertahan dalam persaingan hidup yang makin ketat.

Sebaliknya, mindset berkembang adalah mindset yang memberdayakan. Mindset ini memungkinkan orang untuk mencapai potensi terbaik mereka. Orang-orang dengan mindset berkembang tidak takut tantangan, karena mereka melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar, tumbuh dan berkembang. Mereka juga tidak takut dengan kritik karena kritik dipandang sebagai umpan-balik yang membantu mereka untuk mengenali kekurangan untuk kemudian meningkatkan kemampuan mereka.

Dalam konteks perubahan zaman dan perkembangan teknologi, mindset berkembang  lebih adaptif dibanding mindset tetap. Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan belajar dan beradaptasi merupakan hal esensial bagi kesuksesan. Orang-orang dengan mindset berkembang lebih mampu beradaptasi dengan perubahan, karena mereka tidak takut dengan perubahan dan tantangan-tantangan baru.

Mindset berkembang  lebih menguntungkan bagi hubungan sosial. Orang-orang dengan mindset berkembang lebih mungkin untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Mereka juga lebih terbuka terhadap umpan-balik yang diberikan orang lain, dan mau belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

Selamat Hari Guru. Tetaplah menjadi guru yang inspiratif, yang mampu membangun pola pikir berkembang para peserta didiknya. Mulailah semuanya dari diri sendiri dan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun