guru, mungkin pernah merasa gemas dan kesal, Â anak didik kita yang sudah berminggu-minggu latihan menari, menyanyi, atau latihan untuk lomba pidato, Â ketika akan tampil langsung mogok dan kabur dari panggung.
Sebagai seorangSemua yang telah dipelajari seperti menguap tanpa sisa bersama panasnya suhu udara yang begitu terik akhir-akhir ini.
Lalu, apa yang harus kita lakukan menghadapi murid yang type seperti ini? Lelah jiwa melatih mereka semakin memupuk emosi. Meskipun kita berusaha untuk bersabar.
Ada beberapa hal yang menyebabkan mereka bisa mengalami hal seperti itu. Salah satunya disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri pada anak didik kita.
Jangan diomelin ya, karena hal itu justru akan membuat anak didik lebih terpuruk dalam krisis percaya diri.
Sebetulnya apa sih yang dimaksud percaya diri?
Percaya diri anak atau Self confidence adalah keyakinan diri atas kemampuan yang dimiliki  diri sendiri, sehingga anak tidak merasa cemas dengan apa yang ia kerjakan dan merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan.
Kebalikan dari rasa percaya diri adalah krisis percaya diri. Pada anak, krisis percaya diri yang terus dipelihara dan didiamkan, akan berdampak pada perkembangan kepribadiannya di masa depan.
Nah. Tentu kita tidak mau, kan, anak didik kita tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak punya rasa percaya diri?
Berikut ini ada 5 cara untuk memotivasi anak didik kita agar lebih percaya diri.
1.Berikan Rasa Empati
Ketika anak kalah dalam perlombaan atau mendapatkan nilai jelek di sekolah. Jangan langsung emosi apalagi mengucapkan kata -kata yang merendahkannya.