Presensi siswa tidak harus menjadi rutinitas yang membosankan. Guru bisa mengubahnya menjadi kegiatan yang menyenangkan dan interaktif, setiap siswa merasa terlibat dan antusias.
Misalnya, bila selama ini memanggil nama siswa dan mendengar jawaban “hadir,” guru dapat meminta siswa menjawab dengan sesuatu yang unik setiap harinya, seperti menyebutkan makanan favorit mereka, hobi baru, atau bahkan suasana hati mereka hari itu.
Cara ini tidak hanya membuat presensi lebih dinamis, tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri dan menciptakan suasana kelas yang lebih akrab dan ceria.
Hal ini dapat mempererat hubungan antara siswa dan guru, sehingga membangun suasana belajar yang lebih positif dan menyenangkan.
Pengalaman saya, saat memanggil nama siswa, meminta mereka menjawab dengan suasana hati mereka hari ini, ini tidak hanya membuat presensi lebih seru, tetapi juga membantu guru memahami kondisi emosional siswa, sehingga lebih dekat dan responsif terhadap kebutuhan mereka.
4. Gunakan Permainan dalam Proses Belajar
Permainan adalah cara yang efektif untuk menghilangkan kebosanan dalam kelas. Guru bisa mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan cara bermain, seperti permainan tepukan tangan, kata bersambung, atau nyanyian.
Permainan ini tidak hanya membuat suasana kelas lebih interaktif, tetapi juga membantu siswa mengingat materi dengan lebih baik.
Selain itu, metode ini juga membantu siswa yang pemalu atau takut salah untuk lebih percaya diri dalam berpartisipasi.
Apalagi bila siswa masih berada di kelas SD atau SMP, permainan merupakan hal yang sangat dirindukan. Pada usia ini, anak-anak cenderung lebih aktif dan memiliki energi yang melimpah.
Mereka selalu mencari kesempatan untuk bergerak, berinteraksi, dan bermain. Guru bisa memanfaatkan kecenderungan ini dengan menyisipkan permainan edukatif dalam proses belajar mengajar.