Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru yang Dirindukan

17 September 2024   11:27 Diperbarui: 17 September 2024   11:35 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swafoto bersama siswa. Sumber: Dokumen Pribadi

"Aseek... sekarang waktunya jamkos alias jam kosong!"

Teriakan gembira ini mungkin sering terdengar di kalangan siswa ketika guru mata pelajaran tidak bisa hadir karena sakit atau sedang dinas luar. Banyak siswa yang menganggap jam kosong sebagai waktu yang sangat  berharga untuk bersantai, beristirahat, atau bahkan bermain bersama teman-teman. 

Hal ini menjadi indikasi bahwa, bagi sebagian siswa, waktu tanpa pelajaran justru lebih menarik daripada jam belajar di kelas. Reaksi ini juga mencerminkan bahwa proses belajar di sekolah mungkin belum sepenuhnya memberikan kenyamanan dan kebahagiaan yang mereka harapkan.

Peristiwa ini memberi pesan penting kepada para guru, bagaimana menciptakan suasana belajar yang mampu menarik minat siswa sehingga mereka antusias mengikuti pelajaran? Siswa yang lebih suka menghadapi jam kosong daripada belajar di kelas menunjukkan adanya celah yang perlu diisi dengan inovasi dalam metode pengajaran dan pendekatan yang lebih menarik. Tentu, tantangan ini adalah peluang besar bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan produktif.

Kurikulum pendidikan selalu menuntut guru untuk bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Guru tidak hanya dituntut untuk menyampaikan materi, tetapi juga membuat siswa betah dan merasa nyaman di kelas, seperti halnya mereka berada di rumah sendiri. Pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang dapat menyentuh hati dan pikiran siswa, memberikan mereka ruang untuk belajar dengan cara yang mereka nikmati.

Namun, kenyataannya, banyak siswa zaman sekarang lebih menyukai aktivitas di luar pelajaran sekolah, terutama bermain gawai, daripada mengikuti kegiatan di kelas. Kehadiran teknologi yang terus berkembang menambah tantangan bagi guru untuk tetap relevan di hadapan siswa. Oleh karena itu, guru perlu mencari cara agar pelajaran yang disampaikan lebih menarik daripada hiburan yang mereka dapatkan dari gawai.

Untuk mengatasi hal ini, guru harus kreatif dan inovatif dalam metode pengajaran. Mereka perlu memanfaatkan teknologi secara positif, seperti menggunakan video pembelajaran, game edukatif, atau diskusi interaktif yang melibatkan siswa. Dengan demikian, proses belajar tidak lagi menjadi beban, melainkan sesuatu yang dinanti-nantikan oleh siswa.

Berikut beberapa tip sederhana yang dapat diterapkan oleh guru untuk menciptakan suasana kelas yang ceria, membuat siswa bahagia, dan merindukan kehadiran guru.

1. Mulailah Kelas dengan Semangat

Pembukaan kelas yang penuh semangat adalah kunci untuk menumbuhkan energi positif di dalam kelas. Guru bisa memulai pelajaran dengan menyapa siswa dengan senyum dan sorot mata penuh kebahagiaan. Suara yang lantang dan tegas disertai pujian kecil dapat meningkatkan semangat siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun