Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka untuk Jessica

28 September 2023   20:55 Diperbarui: 28 September 2023   21:02 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Indonesiana.id

Bruuuk

Jessica melempar tasnya di atas kasur. Hatinya benar-benar jengkel mendengar perkataan teman-temannya di kelas tadi.

"Jes, tidak bosan kah bolak-balik masuk bimbingan konseling?" Ledek Nadila

"Ya nggak lah, Jessica kan tokoh utama ruang BK," sahut teman lainnya, disambut tertawa teman-teman satu kelasnya.

Selama kelas 8 ini Jessica memang sudah berkali-kali dipanggil guru BK karena memang sering melanggar tata tertib sekolah. Ada-ada saja ulahnya, terlambat masuk sekolah sepertinya sudah menjadi kegiatan rutin. Alasanya bermacam-macam, ban motornya bocor, kena macetlah atau tidak ada yang membangunkan.

Pernah suatu hari, ia dibawa ke ruang BK karena memakai baju yang ketat dan make up yang berlebihan. Karena peraturan di sekolah ini, bagi siswa putri tidak boleh berpakaian yang presbody serta berdandan menor layaknya emak-emak. Meski teman-temanya sudah sering mengingatkan, namun rasanya seperti angin lalu saja.

"Jes, kamu tuh sebenarnya lebih cantik kalau tidak memakai lipstick dan melukis alis kamu, lagian kan sudah ditulis di tata tertib larangan itu. Awas kena poin lagi lo," teman-temannya berusaha mengingatkan

"Sudahlah, tidak usah ikut campur urusanku, kan yang kena poin aku sendiri, bukan kamu," jawab Jessica ketus bila ada temannya yang berusaha mengingatkan.

Tidak hanya tentang pelanggaran tata tertib, tentang pembelajaran pun, Jessica sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. dia memang pintar berdalih untuk menghindari teguran bapak dan ibu gurunya. Sakit, ya kata ini yang selalu ia gunakan untuk menghindar dari tugas-tugas berat dari gurunya. Kalau sudah waktunya mengumpulkan, tinggal cari contekan milik temannya.

Sebenarnya guru-guru dan temannya sudah sangat sabar dan cukup perhatian dengan ulahnya yang menyebalkan itu. Karena meskipun sering  membuat jengkel, sebenarya dia anak yang bersosial tinggal. Terbukti sering membawakan makanan dan membelikan jajan dari kentin. Meski itu semua ia lakukan agar teman-temannya bersedia menutupi kesalahannya di depan guru-gurunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun