Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di parangtritis. Sesampainya di Parangtristis mataku langsung tertuju pada gulungan ombak pantai yang indah dan memesona. Ini pertama kalinya aku kesini setelah sekian lama aku hanya bisa berselancar di gawai tentang eksotisme Parangtritis. Deburan ombak parangtritis membuatku healing sejenak dari tumpukan kertas di sekolah dan rumah. Sungguh, di Parangtritis ini, rindukku terlunaskan.
Demikian salah satu cuplikan tulisan pengalaman menarik siswa selama wisata di Yogjakarta. Sudah menjadi program sekolah tempat saya bekerja, bahwa pada saat kelas 8 mengikuti studi wisata. Setelah dua tahun kegiatan ini tidak dilaksanakan karena ada musibah covid-19. Pada tahun ini saya, diberi amanah untuk menjadi koordinator karya tulis siswa.
Tugas menulis yang harus dikerjakan oleh siswa ini tetap berhubungan dengan pembelajaran sehari-hari. Jadi bisa diartikan bahwa kegiatan wisata ini sebagai wujud penerapan pembelajaran. Seperti pada pelajaran fiqih, sejarah kebudayaan Islam, diterapkan ketika berziarah ke wali, sedangkan mata pelajaran umum implementasikan ketika berada di wisata alam, budaya atau kuliner.
Nah, agar produk dari tugas-tugas ini tidak berhenti di lembaran kertas dan jurnal nilai guru, maka karya anak ini perlu didokumentasikan ke dalam buku. Sehingga pengalaman kenangan siswa ini layak dinikmati oleh adik-adik kelasnya nanti. Selain itu juga bisa digunakan bahan acuan dan evaluasi untuk kegiatan tahun berikutnya.
Agar pembaca tidak bosan membaca buku karya siswa, maka isi buku dan gaya penulisannya pun jangan terlalu formal seperti karya ilmiah atau teks berita. Namun ditulis dengan gaya santai seperti buku haria pengalaman pribadi siswa ketika berada di lokasi. Hal ini juga untuk meminimalkan siswa mengkopi teks yang ada diinternet.
Lalu bagaimana strategi yang saya lakukan untuk membukukan kenangan siswa ini? Yuk, simak ulasan berikut.
1. Bagi tugas dan bagi kelompok
Langkah pertama yaitu, membagi tugas siswa dan kelompok. Karena buku ini nantinya berupa kumpulan pengalaman berkesan selama berwisata, maka tugas menulis perlu dibagi dalam beberapa kelompok. Pengalaman saya, karena satu kelas rata-rata 30 siswa, maka saya buat satu kelompok terdiri atas 2 siswa. Dengan pembagian tugas, sebagai penulis dan sebagai fotografer.