"Izinkan aku memunguti rindu yang tercecer pada bulan Desember ini,
sampai hujan tak lagi bercumbu dengan pelangi"
Katamu setelah bulan kesebelas berlalu di ruang tunggu
Sepenggal cerita sebelum rambut kita berubah
"Tidak perlu kau jawab, biarkan cerita rinai rindu ini aku bingkai,
bacalah setelah rembulan rebah"
Jelasmu memintaku, ketika aku tergugu malu
Ada tarian guguran rindu di bening embun
Ada irama getar bersembunyi di punggung Desember
Duhai sang bulan
Benarkah rasa ini telah dipinang
Hasratku terbelenggu pada kenang yang menggenang di bulan Desember
Mengemas kabar debar
Pada jingga yang pelan-pelan melindap
Aku tersanjung menyusun jawab
Meminta Desember menjadi saksi
Cerita perihal gerimis pagi pada seruput kopi
Pada jari-jari yang mulai merintih
Pada lelah yang mulai menuai gelisah
Menyadarkan kita bahwa  Desember adalah awal kita menjaga amanah pada buah rindu kita yang pernah kau pungut dari serambi hatiku
Blitar, 2 Desember 2021
Enik Rusmiati