Selama proses memilih dan memilah buku-buku tersebut, kami juga merapikan kembali  administrasi di buku induk.Â
Kami pastikan bahwa semua judul buku ini sudah terdaftar di buku induk. Proses ini kami lakukan selama tiga bulan
6. Ubah ruang perpustakaan menjadi tempat yang bersih dan nyaman
Berikutnya, setelah buku-buku ini diklasifikasi sesuai dengan jenisnya, sekaligus merapikan administrasi. Sebelum meletakkan buku ke rak-rak, perhatikan ruang perpustakaan ini perlu ada inovasi apa tidak.
Bila memang masih terlihat belum rapi, maka kita bisa  mendesain ruangan dan menatanya menjadi ruang yang bisa membuat pemustaka betah membaca di perpustakaan. Seperti melakukan pengecetan pada tembok, menambah rak buku, tempat layanan baca atau penambahan peralatan teknologi. Tentu ini dikondisikan dengan kondisi anggaran sekolah masing-masing.
7. Lakukan Gerakan Tukar Buku
Pada kondisi ini, perpustakaan sudah bisa dinikmati sebagai tempat baca yang baik. Langkah berikutnya, bagaimana mengembangkan perpustakaan ini menjadi sarana dan sumber belajar yang menyenangkan.Â
Keberadaan dan kekayaan koleksi merupakan syarat utama bahwa perpustakaan akan sering dikunjungi pemustaka.
Berbicara tentang koleksi pasti berhubungan dengan anggaran sekolah untuk membeli buku. Bila memang sudah tidak ada anggaran, tidak perlu putus asa, masih ada jalan menuju roma, begitu kata pepatah.
Pembelian buku bukan satu-satunya cara mengembangkan koleksi perpustakaan. Untuk pengadaan koleksi ini, bisa dilakukan gerakan tukar buku favorit yang dikelola oleh perpustakaan.Â
Bayangkan saja bila suatu sekolah ada 1000 siswa, maka perpustakaan akan mendapatkan 1000 koleksi buku.Â