Orang yang pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan, tetapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap  kesulitan.
                                      Ali bin Abi Thalib
Hadirnya coronavirus disease telah meruntuhkan sektor ekonomi masyarakat. Itu memang benar adanya, dan kami beserta keluaraga merupakan salah satu yang mengalami dampak dari musibah ini.
Suami seorang wiraswasta dengan usaha dagang alat tulis, sepatu, sandal, mainan dan lain-lain. Karena rumah kami dekat sebuah sekolah yang cukup banyak siswanya, jadi sangat diuntungkan dengan kondisi ini.
Namun setelah covid-19 melanda negeri ini, dan pendidikan harus dilaksanakan dari rumah, maka putaran roda ekonomi keluarga menjadi tersendat. Sementara kebutuhan keluarga tidak bisa ditunda. Anak harus tetap bayar sekolah, listrik harus dibayarkan tepat waktu, tubuh harus cukup makan dan imunitas juga harus dijaga dengan baik agar bisa mencegah masuknya virus mematikan ini, dan ini semua tidak gratis kan.
Akhirnya suami harus putar otak untuk mengatasi dapur tetap mengepul. Berbagai solusi dicoba, mulai dari menjemput pembeli dari rumah ke rumah, sampai dengan menggunakan media sosial. Namun juga belum ada kemajuan.
Sampai akhirnya Tuhan mempertemukan suami dengan seorang teman yang punyai usaha lele crispy. Karena pengetahuan tentang mengolah makanan ini belum punya sama sekali, jadi ya harus belajar. Belajar yang paling cepat yaitu harus praktik. Praktik tanpa guru pasti akan memakan waktu yang lama.
Teman yang baik hati tersebut menawarkan akan mengajari cara membuat lele crispy tersebut sampai bisa membuat sendiri. Suami belajar beberapa hari, mulai dari awal, cara mengolah, cara menyajikan sampai menghitung laba.
Setelah dapat ilmunya, selanjutnya mulai usaha. Langkah awal, kami mendirikan tempat atau warung disamping rumah untuk memulai usaha ini, agar masih tetap bisa mengawasi usaha yang sudah ada. Selain itu kami juga melayani pesanan dengan antar ke rumah konsumen.
Beberapa hari usaha ini kami jalankan, rupanya kesabaran kami harus diuji lagi. Bagi kami sabar itu bukan diam. Sabar itu harus bergerak, selalu belajar dan belajar. Belajar dari tulisan dan dari pengalaman orang lain. Sabar itu tetap yakin bahwa hasil akan kami peroleh bila kita mau berusaha.