Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ini Cara Saya Bimbing Siswa Peroleh Juara Lomba Cipta Puisi

16 Januari 2021   11:12 Diperbarui: 16 Januari 2021   11:20 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar naskah pusi yang dilombakan. Sumber: dokumen pribadi

Memperoleh juara adalah dambaan semua peserta setiap perlombaan. Berbagai strategi akan dicari dan dipilih untuk meraih tujuan tersebut. Karena tidak ada prestasi tanpa melakukan sebuah usaha.

Hari ini, saya tidak henti-hentinya bersyukur kepada Allah, karena saya bisa mengenal para kompasianer, seperti mbak Anis Hidayatie, Daeng Khrisna Pabichara, Uda Zaldy Chan, Mas Syahrul Chelsky, Bapak Santoso Mahargono, Bapak Katedrarajawen, mbak Lilik Fatimah dan lain-lain. Lantaran belajar dari karya-karya mereka, saya bisa mengantarkan siswa memperoleh juara I lomba cipta puisi.

Bersyukur juga bisa menjadi salah satu siswa kelas menulis KP (Khrisna Pabichara) yang diadakan oleh Kompasianer Penulis Berbalas (KPB). Dari pembelajaran Daeng di kelas tersebut saya bisa mengadopsi cara Daeng Khrisna memberi materi kepada peserta.

Berkat puisi-puisi para penyair kompasiana tersebut saya mulai belajar menulis puisi, saya bisa menabung kosakata untuk merangkai bait-bait puisi. Bersama mereka saya bisa berdiskusi bagaimana menulis puisi, meskipun belum bisa dikatakan bernas.

Bahkan ilmu ini tidak hanya untuk saya, tetapi untuk siswa saya juga. Beberpa hari yang lalu, ada intruksi dari sekolah untuk membimbing siswa mengikuti lomba cipta puisi. Alhamdulillah, siswa saya memperoleh juara I, dan inilah cara saya membimbing siswa.

Memahami pilihan tema yang ada di juknis

Sebelum menulis puisi, langkah awal yaitu memahami pilihan tema dari penyelenggara perlombaan. Pada perlombaan yang kami ikuti tersebut, ada empat pilihan tema, yaitu kebudayaan, alam, pandemi, kepahlawanan, dan revolusi.

Untuk memudahkan menuangkan gagasan siswa, saya mengarahkan memilih tema yang pernah dialaminya. Misalnya kalau kebudayaan, pernah mengikuti kegiatan kebudayaan. Bila alam, pernah melihat atau mengalamai peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar. Pandemi, apa yang siswa dan keluarga rasakan saat musibah ini datang. Jika memilih kepahlawanan, berarti ada tokoh yang sangat diidolakan, sedangkan untuk tema revolusi, siswa punya pandangan atau bahkan pernah mengadakan suatu perubahan.

Nah, ternyata dari arahan tersebut, siswa memilih pandemi. Selain peristiwa ini sedang hangat, anak mengalami sendiri saat sekarang dan harapan yang diinginkan.

Membuat alur atau jalan cerita

Alur adalah rangkaian yang direka dan dijalin sedemikian rupa sehingga bisa menggerakan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga mencapai klimaks dan akhir cerita berupa pesan atau harapan yang ingin disampaikan penulis. Meski puisi itu berupa rangkaian kata-kata yang indah dan bermakna konotatif, namun tetap harus mengandung jalan cerita yang bisa dipahami pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun