Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selamat Jalan Jiwa Tak Pernah Lelah

9 April 2020   18:42 Diperbarui: 9 April 2020   18:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya harus berhenti di sini akhir cerita cinta yang dulu selalu kau lantunkan dalam gema di sela-sela tugu kota, pada monumen pelepas rindu dan pucuk-pucuk daun mawar mengiringi mekarnya kelopak

Akhirnya kasih putih yang kau titipkan pada halimun pagi itu, biarkanlah kurasakan hangatnya sentuhan kasihnya, bawa degup jantung ini selalu bertalu. Aku akan membersamai mesin waktu untuk melukis untaian irama pilu kasihmu.

Masih kuingat pada Januari kala itu, kau katakan separo jiwa nafasmu sirna, dan ini bukan salahmu, juga bukan salah siapa-siapa. Karena aku tetap ingin mengabdikan tiap detik napas ini untuk air mata agar berhenti meangisimu

Akhirnya, saat menjelang
hari bahagiamu aku memilih diam dalam sepiku, mencumbui nadamu membuatku hanyut dalam sedih tak berujung.

Selamat tinggal kisah yang selalu mengembara di dinding kalbu
Kini dan nanti aku kan tetap ingin melanjutkan citamu menjadikan alam ini tersenyum bahagia.

Selamat jalan wahai jiwa tak pernah lelah, semoga damai di sisi-Nya. Aamiin..

Blitar, 9 April 2020

Terinspirasi oleh lagu "Akhir Cerita Cinta", "Kasih Putih", "Januari", dan "Sedih Tak Berujung"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun