"Ini lo mbak, ada barang bagus, baru datang."
"Oalah mbak, kondisi seperti ini bisa makan saja sudah bersyukur."
Saya hanya menyimak, sebuah obrolan salah satu pembeli di toko dengan karyawan saya. Dari hasil percakapan tersebut, diketahui bahwa ternyata dia dan suaminya bekerja di salah satu pabrik  "Opak Gambir", salah satu kue khas Blitar. Suaminya  sebagai sopir antar kue keluar kota, harus berhenti sementara karena memang tidak bisa antar barang keluar kota, sementara istrinya yang berkerja mencetak kue juga harus dirumahkan karena stok kue masih banyak, jadi produksi dihentikan.
Kondisi ini, sangat mungkin dirasakan juga oleh sebagian besar masyarakat kita saat ini. Dampak dari pandemi virus-19 telah melumpuhkan banyak sektor di negara kita. Bila tidak pandai-pandai mengelola keuangan keluarga, dampaknya bisa jadi untuk mencukupi kebutuhan keluarga harus berhutang ke mana-mana.
Berbicara masalah keuangan keluarga, sosok ibu sebagai bendahara sekaligus manager keluarga harus cerdas dalam menyiasati keuangan agar tetap bisa mempertahankan kelangsungan hidup sebuah rumah tangga. Berikut 5 cara dalam menghemat keuangan keluarga yang bisa diterapkan saat seluruh keluarga harus tetap di rumah saja.
1. Berhenti Kuliner di Luar Rumah
Kuliner artinya berhubungan dengan masak memasak atau makanan. Bila kita keluar rumah, kurang sempurna rasanya bila tidak berhenti dan membeli sajian kuliner di warung atau restoran. Bahkan sekarang sajian kuliner ini bisa kita nikmati hanya dengan menombol digit di hape, maka petugas delivery order sudah siap mengantarkan makanan di mana pun kita inginkan.
Berdasarkan jasa keuangan Amerika bermana The Motley Fool, banyak tempat makanan yang menjual makanan 300 % lebih besar dari harga bahan makanan aslinya. Jadi jika harga bahan makanannya Rp 10.000 akan dijual Rp 30.000. Ini memang benar, saya biasa kalau makan di luar  rumah minum air putih hangat  dihargai Rp 1.500, padahal kalau di rumah gratis kan.
Apalagi saat ini ada aplikasi untuk mendapatkan makanan yang tinggal satu klik saja. Hanya duduk manis di rumah saja petugas jasa antar pesanan akan datang membawa makanan untuk kita. Membeli makanan dengan layanan kurir ini biasanya lebih mahal dari harga membeli di tempatnya. Karena ada tambahan uang tips untung kurir yang telah menunggu dan mengantar makanan.
Solusi sederhana untuk berhemat yaitu dengan memasak sendiri di rumah, hal ini merupakan cara sederhana selain mengurangi pengeluaran keuangan yang berlebihan juga merupakan cara memanjakan lidah keluarga secara bersih dan sehat. Apalagi dengan status lockdown seperti ini, kesempatan para ibu untuk menunjukkan perhatian kepada keluarga dalam memberikan kasih sayang dengan menyajikan makanan sehat bagi keluarga.
2. Memilih Menu Sederhana, namun Bergizi
Makanan sehat tidak identik dengan harga mahal. Untuk hal makanan, saya tidak setuju dengan ungkapan "Harga itu menunjukkan kualitas barang", contohnya makanan kaleng atau produk olahan itu lebih mahal dari ikan yang kita beli di pasar tradisional, tapi nutrisinya jauh lebih bagus ikan yang masih segar, karena tanpa pengawet.
Makanan bergizi dan murah harganya ini bisa kita peroleh dengan mudah di sekitar kita, seperti sayuran hijau, wortel, kentang, brokoli dan lain-lain. Sedangkan  lauk pauknya, antara lain tempe, tahu, telur, ikan laut, jamur merupakan makanan yang cukup vitamin dan protein untuk tubuh kita.
Tidak hanya makanan berat, camilan pun kita  bisa membuatnya sendiri. Mulai dari kripik, naget, roti, atau bahkan bakso bisa masak sendiri di rumah. Apapun bisa kita pelajari dan dipraktikkan, asal ada niat untuk mencoba
3. Batasi Kuota Internet
Tidak bisa pungkiri bahwa zaman sekarang kita tidak bisa lepas dari internet dan media sosial. Namun tidak semua keinginan anggota keluarga dituruti, pilah dan pilih yang memang benar-benar penting, kalau perlu satu android untuk satu keluarga. Kalau memang orang tua bukan termasuk pegawai yang harus Work From Home, mungkin lebih baik puasa internet dulu, utamakan anak-anak yang harus belajar daring.
Bila ingin menambah pengetahuan bisa membaca buku, atau ingin mengetahui perkembangan informasi terbaru bisa melihat televisi. Percayalah, hari-hari tanpa internet selama lockdown tidak mempengaruhi keimanan dan pribadi kita, malah mungkin justru akan menjadi pribadi yang lebih baik, karena dosa-dosa ngrumpi di dunia maya berkurang. Amin.
4. Mulai Berkebun dan Beternak
Keputusan pemerintah agar masyarakat tetap berada di rumah, pasti akan banyak waktu luang untuk kita di rumah. Salah satu kegiatan yang bermanfaat juga akan membuat tubuh kita sehat adalah dengan berkebun, menanam sayur atau tumbuhan toga (tanaman obat keluarga). Bila lahan kita sempit, bisa menamnya menggunakan polybag.
Beberapa tanaman yang bisa dijadikan kegiatan berkebun antara lain, sayur sawi, bayam, kubis, cabe, terong, tomat, katu dan lain-lain. Sedangkan untuk tanaman obat untuk keluarga, antara lain, jahe, kencur, kunir, temulawak, sere dan lain-lain.
Selain berkebun, untuk mengisi kesibukan saat di rumah aja, bisa digunakan dengan beternak, dengan cara disesuaikan dengan lahan kosong yang kita punya. Bahkan ternak ulat juga merupakan prospek bisnis yang menggiurkan lo.
5. Belilah Barang karena Kebutuhan
Mungkin bagi sebagian orang belanja merupakan hobi atau penghilang kejenuhan. Terkadang sering kita membeli barang bukan karena kebutuhan, melainkan karena keinginan.Â
Akhirnya barang yang telah kita beli tidak bernilai manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Apalagi saat ini iklan-iklan yang menggiurkan berseliweran di mana-mana.
Tidak ada yang salah memang membeli barang untuk kesenangan, namun disaat seperti ini akan lebih baik kita mengendalikan diri, bertahan untuk tidak mengikuti nafsu duniawi. Dahulukan dulu kebutuhan rumah tangga yang benar-benar penting, sementara hentikan dulu semua pembelian yang sifatnya hiburan.
Demikian tips hidup hemat dan sehat, mengubah kebiasaan memang tidak mudah, namun kita bisa berusaha. Apabila kita bisa hidup berhemat, selain bisa menyelamatkan ekonomi keluarga kita juga bisa menyelamatkan keluarga kita dari penyakit. Semoga kita selalu diberi kesabaran dan  kesehatan dalam menghadapi musibah pandemi virus-19. Amin
Blitar, 6 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H