"Menulis itu sulit, bohong besar kalau ada orang mengatakan menulis itu mudah," demikian yang disampaikan Himam Miladi,  salah satu anggota tim narasumber dari Komalku Raya  dalam sebuah acara Workshop Literasi Satu Guru Satu Buku (Sagu Sabu) bagi kepala dan guru MTsN se-Kabupaten Blitar pada 14 Maret 2020 lalu.
Tentu pernyataan yang kontroversial ini membuat peserta workshop tercengang. Enam puluh peserta workshop yang terdiri atas guru dan kepala madarsah ini semakin penasaran apa alasan menulis itu dikatakan sulit.  Seperti yang  kita ketahui bahwa pernyataan yang sering kita dengar di media atau dalam kegiatan seminar adalah menulis itu mudah. Bahkan tidak sedikit buku-buku yang berjudul "Menulis itu Mudah".
Menurut salah satu kompasiner senior ini, menulis itu sulit karena menulis itu suatu proses kreatif untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan bermanfaat bagi orang lain. Kalau hanya asal menulis, seperti menulis status, menulis buku harian atau menulis komentar pendapat seseorang itu sih mudah, siapapun bisa.
![Himam Miladi saat memberi materi. Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/22/img-20200314-wa0020-copy-864x399-5e769790097f366f0e34f275.jpg?t=o&v=770)
Membiasakan Menulis
Wajibkan diri kita untuk menulis setiap hari. Kalau perlu paksa, jangan biarkan kemalasan menguasai pikiran dan hati kita. Menulis bukan kecerdasan melainkan keterampilan, jadi untuk menumbuhkannya harus dilakukan setiap waktu. Apabila kebiasaan itu menjadi budaya, maka rasa senang akan muncul denngan sendirinya.
Bila kita sudah membiasakan diri dengan tulisan, maka akan lahir istilah "witing tresno jalaran songko kulino", menyukai  sesuatu hal karena kebiasaan. Jika kita sudah bisa menghadirkan rasa senang untuk menulis, maka rasanya seperti cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, seperti anak kecil yang diberi hadiah sepeda baru.
Bangun Imajinasi
Menurut Wikipedia, imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Menulis itu menyerahkan separo jiwa kepada tulisan. Bila ingin menyenangi menulis, sering-seringlah berimajinasi, kita masuk dalam dunia kata-kata, lalu mengatur dan membentuknya menjadi kata-kata dan kalimat. Kita bisa membentuk roh kita dari kata-kata menjadi indah, sedih, rindu, pemarah atau pemberontak.
Imajinasi ini tidak hanya untuk menulis fiksi, menulis non fiksi pun penulis harus pandai berimajinasi. Ketika kita ingin menulis tentang sampah, maka harus bisa membayangkan sampah yang menumpuk, siapa yang membuang, Â dimana lokasinya, jenisnya, dan dampaknya. Semakin sering kita berimajinasi, maka akan semakin banyak kosa kata yang akan kita dapatkan.
Tulis Apa yang Kita Sukai
Orang yang menyukai, pasti akan sering kita bicarakan, akan sering dicari informasinya, baik itu dengan membaca atau bertanya kepada narasumber. Jika kita ingin menuliskan tentang hal-hal yang disukai, maka proses penulisan ini akan lebih mudah dan menyenangkan. Semakin suka dengan segala sesuatu, akan lebih mudah dalam menuangkan ide.
Langgar Semua Aturan
Bila ingin lancar dalam menulis, lupakan aturan tata bahasa, tidak perlu pedulikan pedomana umum ejaan Bahasa Indonesia dan tidak usah membuka kamus besar Bahasa Indonesia. Tabrak saja semua aturan yang menghambat jalannya tangan dalam menuangkan kata-kata. Karena aturan itu justru akan mengganjal ide-ide yang akan ditulis.
Nah, apabila semua yang ada di pikiran kita keluarkan, endapkan sebentar, setelah itu baru kita koreksi dan di edit ejaan, tanda baca, pemilihan diksi, kalimat efektif dan logis serta keruntutan antar paragraf dan lain-lain.
Menulislah dengan BebasÂ
Tulislah semua uneg-uneg yang ada di pikiran kita, jangan takut salah dan jelek. Buang semua prasangka buruk tentang tulisan yang telah kita buat. Singkirkan dulu syak wasangka akan komentar negatif pembaca. Yang harus ada dalam pikiran kita pada saat menulis adalah menulis, menulis dan menulis. Jangan sebentar-sebentar dibaca, lalu diubah lagi, kalau perlu tutup tombol backspace dan delete  di laptop kita.Â
Bagaimana pembaca? Setelah membaca tulisan ini, apa pendapat Anda, apakah menulis itu sulit? Buatlah segalanya menjadi menyenangkan, maka hal itu akan menyenangkan pula. Buatlah diri kita senang untuk menulis, maka menulis akan menjadi mudah. Selamat menulis. Salam Literasi!
Blitar, 21 Maret 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI