Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sepotong Rindu untuk Ayah

10 Maret 2020   15:29 Diperbarui: 10 Maret 2020   16:41 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan dibulan Maret mengharap suara pada atap

Kapan rintiknya mampu menepis ritmis gelisah

Meminta akhir pada pintu tua berkarat

Yang iramanya mulai sekarat

Di senja yang temaram waktu itu

Rumput berselimut daun kering

Seikat bunga mawar mewakili selaksa kata

Berserak dalam belukar rindu

Aku memasung hati yang mendung

Menunggunmu disekap harap

Bahwa ternyata aku masih belum bisa

Memenangkan rasa ihlas atas kepergiannmu

Di ujung sajak ini

Aku berbesar hati mengakui

Bahwa untuk kesekian kalinya

Aku tak mampu menghentikan penantian

Aku ingin kau mendekapku seperti dulu, Ayah

Di sini, dalam keluhku

Blitar, 10 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun