Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebab Siswa Lebih Suka Dengar Bel Istirahat daripada Bel Masuk Kelas

4 Januari 2020   20:07 Diperbarui: 4 Januari 2020   20:44 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketiga, karena cara mengajar guru yang tidak menyenangkan. Seorang guru yang mengajar hanya duduk dan berbicara, ini akan membuat siswa mengantuk dan suasana kelas menjadi seperti 'kuburan'. Apalagi, bila ada guru yang hanya masuk kelas memberi tugas, lalu ditinggal pergi lagi. Hemmm... sangat mungkin siswa akan berhamburan ke kantin untuk ngobrol dan menghabiskan uang sakunya.

Untuk menciptakan kelas yang harmonis, hidup, penuh warna, guru harus kreatif, banyak membaca, banyak belajar,  sering berbagi pengalaman dengan teman sejawat. 

Guru harus pandai-pandai memilih metode pengajaran yang sesuai dengan materi dan keadaan siswa. Kalau perlu ajak siswa untuk berkomitmen menentukan media dan model pembelajaran bersama-sama, sehingga siswa ikut bertanggungjawab dan bisa menikmati hasil karyanya dengan bangga dan bahagia.

Nah, keadaan hati yang tidak baik inilah yang menjadi tugas seorang guru untuk mengubah menjadi good  mood atau suasana hati yang baik, sehingga siswa akan betah mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

Karena Gurunya Suka Marah-marah, Menyindir dan "Gampang Ngambek"

Siapapun orangnya, apapun bentuknya, marah itu pasti tidak menyenangkan, membuat sesak nafas dan lebih parah lagi menumbuhkan dendam dan sakit hati yang berkepanjangan. Apalagi yang profesinya seorang guru, sosok yang seharusnya di gugu lan di tiru.

Masing-masing anak itu punya karakter yang berbeda-beda. Ada Anak yang menyenangkan, ada anak yang bisa buat kita tertawa karena kelucuannya, ada juga yang selalu membanggakan gurunya karena prestasi-prestasinya.

Selain itu ada juga siswa yang senantuasa buat dada ini seperti akan meledak karena ulah dan sikapnya selalu memancing emosi guru memuncak. Namun, apapun yang dilakukan siswa, tetaplah ia seorang anak, yang perlu bimbingan dan perhatian.

Bila ada siswa yang arogan, tidak patuh, selalu membantah, jika guru menanggapinya dengan kemarahan pula, maka yang terjadi adalah kemarahan anak terpendam siswa. Dan bahayanya, bisa meledak di tempat lain yang tidak ada pengontrol atau pengawasnya. Hal ini akan sangat berbahaya bagi seorang anak.

Tetap sabar, tahan emosi, gak perlu ngambek atau sewot, tidak mau mengajar dalam beberapa saat. Guru itu teladan, yang figurnya selalu diamati dan ditiru siswa. Bila guru ngambek mengajar, mungkin hanya sebagian siswa saja yang mau menyadari dan berubah, sementara yang lain malah senang merasa bebas dari tugas.

Untuk para guru, hadapilah kenakalan siswa dengan kelembutan dan kesabaran, menekan emosi sesaat untuk kebaikan yang lebih lama. Bila guru mampu memperlakukan siswa dengan hati, bukan dengan emosinya, sudah bisa dipastikan mereka akan betah tinggal di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun