Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Anak Terbuang

29 Desember 2019   14:41 Diperbarui: 29 Desember 2019   14:52 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bayi mungil yang ditinggal ibunya pada bulan perawan itu kini sedang di khitan
Bapaknya si raja malam
Bualan bintang menggenderang setiap lorong pohon
Dirasukinya setiap dahan dan ranting
Mengabarkan bahwa bayi yang ditemukan di bawah belahan purnama akan menjadi jejaka

Sebelas tahun si anak terbuang bertanya pada desau angin
Berteriak pada pucuk-pucuk cemara
Berbisik pada keringatnya yang basah
Tentang ibu yang mengutukinya di tengah nasibnya yang malang

Sebelas tahun si anak terbuang
Meminum anggur tajin
Menatap petala langit
Menghadang hujan yang menghajar dinding-dinding rumahnya
Menggantinya dengan mimpi perempuan dipuja dan dirindukan

Sekarang,
Si anak terbuang sedang di khitan
Bersama bapak yang telah membelah malam, setia menyelimuti dengan tabahnya

Sekarang,
Si anak terbuang memulai hidup dengan berdamai
Menerima segala tiba dengan hati lapang
Merawat hari bersama mimpi indah

Blitar, 29 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun