Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hatiku adalah Kunang-kunang

10 September 2019   19:51 Diperbarui: 10 September 2019   19:52 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hatiku adalah kunang-kunang

Yang memanggilmu dengan cahaya dalam buram

Yang bergerak menangkap kehampaan
Yang menari menemuimu saat ketiadaan

Hatiku adalah kunang-kunang
Yang mendekap sunyi
Membujuk kelam
Menawarkan keheningan
Menabur renjana sukma menggenang

Hatiku adalah kunang-kunang
Yang tiada berdusta dalam nampak
Yang senantiasa berputar menemani denyutmu
Dan yang tak ada alasan meninggalkan malammu

Hatiku adalah kunang-kunang
Yang selalu memandangmu dengan pendar-pendar jingga
Yang tak pernah biarkan kolopakmu jatuh berjuntai di kolam
Yang menjelma kristal di udara dalam sapamu

Hatiku adalah kunang-kunang
Yang hadir setelah hujan membimbingmu dalam pembaringan
Yang akan membuatmu tersenyum akan sarat berbunga
Di atas bebatuan malam

Hatiku adalah kunang-kunang
Yang selalu menunggumu menyisir malam dalam kenang

Blitar, 10 September 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun