Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Kiat Ibu Cerdas Menyikapi Promo Tanggal Merah

18 Agustus 2019   10:01 Diperbarui: 18 Agustus 2019   10:28 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kita dengar kelakar bapak-bapak dalam menanggapi iklan promo suatu produk tertentu, baik itu di surat kabar atau media sosial.
"Wah, ibu-ibu jangan diberitahu ini, bisa bikin kantong bapak merana."

Kalimat tersebut, memberi kesan bahwa untuk urusan belanja seolah-olah emak-emaklah yang senang menghambur-hamburkan uang keluarga untuk sekadar belanja yang tidak penting.

Untuk itu, ketika saya membaca topik pilihan di kompasiana, saya tergerak ingin menepis anggapan bahwa perempuan adalah sosok yang harus disembunyikan dari segala promo, apalagi pas di tanggal merah. Seolah-olah hari yang bebas untuk menghambur-hamburkan uang belanja.

Lalu bagaimana kiat  menjadi ibu cerdas dalam menyikapi aneka promo tanggal merah? Berikut beberapa cara menjadi emak hemat tidak mudah tergiur dengan aneka promo di tanggal merah.

1. Belanja karena kebutuhan
Memang sih, perempuan dan belanja tidak bisa dipisahkan, karena peran serta ibulah suatu keluarga bisa stabil. Bahkan ada sebagian wanita yang menghilangkan stres dan kepenatan dengan berbelanja. Hal inilah yang menjadikan pembelian tidak sesuai dengan kebutuhan. Dan akhirnya benda yang dibeli kurang bernilai kemanfaatanya.

Untuk membedakan barang yang kita beli itu suatu kebutuhan atau hanya keinginan adalah dengan merasakan dampaknya. Bila itu kebutuhan, maka jika tidak dibeli akan mengganggu jalannya kehidupan. Sedangkan keinginan, bila tidak dibeli hanya berpengaruh pada perasaan saja, senang dan tidak atau puas dan tidak itu saja.

2. Perhatikan kualitas
Sebagian orang membeli produk tergiur harga murah, tidak melihat kualitasnya. Apalagi ketika barang-barang tersebut di promokan hanya melalui gambar. Kita sering sering terkecoh dengan tampilan menarik dalam gambar dan tidak melihat kualitas   barang. Akhirnya, begitu di pesan dan barang diterima, kualitasnya tidak sesuai yang diharapkan.

Kalau masih bisa digunakan atau di pakai masih mending, kadang karena kualitasnya jelek, barang tersebut cepat rusak atau malah tidak dipakai. Nah, keadaan ini akan menambah deretan  pemborosan di catatan belanja kuarga.

3. Lihat Daftar Perencanaan Belanja Keluarga
Ketika mendengar ada promo, jangan buru-buru ambil keputusan untuk membeli. Cek dulu daftar belanja dan kondisi keuangan keluarga. Dalam daftar tersebut mana yang sudah terbelanjakan dan yang belum. Meskipun dari daftar belanja itu sudah terpenuhi dan masih ada uang cadangan belanja, tetap harus kontrol apakah ini kebutuhan atau sekadar pemenuhan keinginan.

4. Jangan Ambil Dana Tabungan
Ibu-ibu pasti punya tabungan keluarga untuk masa depan anak atau persiapan hajatan keluarga. Ingat, jangan asal comot dana tabungan hanya untuk pemenuhan belanja promo. Kadang kita berpikir, mumpung ada promo, pinjam dulu dana saja, nanti kalau ada rizki lagi diganti.

Meski uang yang kita hutang itu uang kita sendiri, namun biasanya  berat untuk mengembalikan lagi. Jadi tetap harus ngerem pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting.

Ibu yang cerdas dan bijak pasti bisa membedakan belanja yang bermanfaat atau tidak untuk kelangsungan biduk rumah tangga.

Blitar, 18 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun