Hai bintang,
apakah dinegerimu sama dengan di negeriku
Selalu berebut asap
aroma bunga-bunga kasturi,
namun bersembunyi layaknya banar
yang ketakutan tatkala batang-batang pohon meminta pertanggungjawaban.
Hai bintang,
apakah orang-orang di negerimu
suka sekali memamerkan gigi-gigi palsunya,
namun berlari ketakutan
ketika seekor tikus atau kecoa menyentuh telapak kakinya.
Katakan padaku,
apakah di negerimu juga banyak yang menyenandungkan syair puja dan puji
setelah membuat sang penciptanya
tertidur pulas di atas manuskripnya.
Di negeriku
banyak sekali pentas-pentas liar di gelar,
perempuan cantik-cantik
berpose di pinggir jalan dengan wajah manis
namun punggungnya penuh darah,
dan para lelaki
menjadi penghamba keinginan
Hai bintang,
aku ingin bermimpi berada di negerimu
semalam saja, kalau boleh
Blitar, 27 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H