Setelah melihat film "Say I Love You", sebagai guru ada harapan besar pihak marketing produksi film ini bisa mengajak siswa dan guru menontonnya. Alur cerita yang menyuguhkan pembelajaran yang kontekstual dan penuh inovasi akan bisa memberi ide kreatif para siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Film yang disutradarai Faozan Rizal ini mengisahkan perjuangan Sharen (Dinda Hauw) yang aktif dan energik dalam mengejar mimpinya menjadi orang sukses, bisa keliling dunia dan menggelar pertunjukkan sehingga bisa membawa masyarakat manca negara untuk datang ke Indonesia. Â Bersama dengan Sayyidah, Olfa, Yohana, dan Ridwan, Sharen mencoba membangun reputasi sekolah agar tidak diremehkan oleh sekolah lain.
Sharen dan teman-temannya, karena keadaan, mereka yang yatim atau piatu harus masuk sekolah di SMA Selamat Pagi Indonesia. Mereka merasa terjebak masuk di sekolah "Kandang Ayam" ini, kondisi kelas yang kotor, berantakan, tidak ada prestasi dan tidak ada kedisiplinan membuat siswa saling membully teman-temannya.
Sayyidah, gadis cerdas dari desa merasa prihatin, ditemani Sharen mulai berjuang mengangkat sekolah mereka dengan mengikuti lomba karya ilmiah remaja dan latihan pasukan pasukan bendera. Namun usahanya justru mendapat cemoohan teman-temanya. Meski lelah, dan sakit hati, hal ini mengurangi semangatnya untuk memperoleh prestasi. Akhinya benar-benar bisa memboyong tropi juara II.
Para guru sudah mulai hilang kesabaran menangani kenakalan dan keberingasan siswa, hingga akhirnya membuat pemimpin asrama Mr. Didik mengundurkan diri karena tidak sanggup lagi menangani kasus anak-anak laki-laki yang sengaja memasukkan bunga kecubung ke dalam masakan sehingga mengakibatkan beberapa siswa mabuk berat.
Perintis sekolah ini, yang dipanggil "Koh Jul" merasa prihatin dengan kondisi sekolah, mulai turun tangan. Ia sendiri yang akan mendampingi siswa di asrama ini. Selain tetap berupaya mencari asupan dana agar sekolah ini tetap gratis bagi siswa, Koh Jul selalu memberi motivasi kepada siswa untuk berubah. Mengejar harapan dengan sloganya big dream, big hope, big spirit, big action dan big success.
Perubahan yang dilakukan Koh Jul tidak hanya kepada siswa, tetapi juga kepada para guru. Pola mengajar harus diubah, pembelajaran tidak hanya di dalam kelas, namun semua materi pelajaran itu ada di alam, belajar dari alam dan untuk alam. Untuk kebersihan asrama dan sekolah Koh Jul tidak malu, meski seorang pengusaha dengan sepuluh perusahaan harus memberihkan  toilet, justru ini yang membuat para siswa tergerak hatinya bahwa kebersihan ini tugas bersama.
Koh Jul juga mulai menerapkan peraturan yang tegas, namun tetap saja 'kecolongan', dua siswa pacaran akhirnya sampai hamil. Keadaan ini membuat hati Koh Jul sangat terpukul. Para guru, Sharen dan teman-temanya memberi penguatan bahwa mereka masih membutuhkannya. Akhirnya peraturan tegas diterapkan bahwa tidak boleh ada yang pacaran.
Ternyata Sharen sudah mulai jatuh cinta dengan Robet, cowok tengil yang selalu membuat ulah dengan mabuk minuman oplosan. Ketika Koh Jul menanyakan siapa lagi yang masih pacaran di sekolah ini.Â
Robet tiba-tiba mengaku, hal ini membuat Sharen ketakutan, namun diluar dugaan ternyata Robet mengatakan bahwa ia telah jatuh cinta pada Sharen, tetapi cintanya Sharen lebih besar untuk mewujudkan mimpi-mimpinya menjadikan SMA Selamat Pagi Indonesia lebih baik dan berprestasi daripada cintanya kepada kepada Robet.
Motivasi dan ketegasan Koh Jul dalam menerapkan peraturan membuat keadaan mulai berubah. Semangat siswa untuk mengubah sekolah "Kandang Ayam" menjadi sekolah pemenang menggelora. Koh Jul mengajak seluruh siswa membenahi sekolah menjadi kampung kids yang indah agar bisa menjadi pusat rekreasi yang sarat dengan ilmu pengetahuan.
Usaha lain untuk mewujudkan mimpi mereka adalah Sharen dan kelompoknya akan menggelar pertunjukkan musik teaterikal, sedangkan kelompok Sayyidah membuat usaha aneka kripik sebagai penyandang dana  pertunjukkan tersebut. Semua siswa ekatif dan energik melaksanakan tugasnya masing-masing. Ada menjahit kostum, mendesain, melukis panggung, membuat keripik, mengemas dan memasarkannya.
Di tengah-tengah kegembiaraan mereka, tiba-tiba Sayyidah kecelakaan ketika mengantarkan keripiknya. Hal ini membuat seluruh penghuni asrama merasa sedih. Sesuai dengan agamanya masing-masing, seluruh siswa mendoakan Saiyydah agar tersadar dari komanya. Suasana sedih terus mencekam seluruh isi asrama.
Sharen meminta pada agar pertunjukkan diundur sampai Sayyidah sadar dari komanya. Â Namun Koh Jul menolakknya karena ini juga mimpi Sayyidah. Pertunjukkan pun di gelar meski dengan kesedihan Koh Jul yang mendalam.Â
Di akhir pertunjukkan Koh Jul mendapat telepon dari rumah sakit, tiba-tiba ketika pertunjukkan sedang berlangsung Koh Jul sudah mendorong Sayyidah dengan kursi rodanya ke panggung, suasana haru menyeruak ke seluruh pemain dan penonton. Air mata haru membasahi pemain dan penontong melihat adegan pemain yang berhamburan memeluk Sayyidah.
Film ini mengajarkan kepada para guru agar tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, namun juga mendidik dengan hati kepada para siswa tentang kepribadian, motivasi dan karakter dalam bermasyarakat. Memberi informasi kepada guru bahwa pembelajaran  tidak hanya sekedar memberi teori tetapi perlu memberi teladan, memberi contoh dalam tindakan dan perilaku yang bisa dilihat dan ditiru siswa.
Juga mengajarkan kepada siswa, bahwa kesuksesan itu bukan hanya milik para orang-orang yang berduit. Anak yatim piatu, anak miskin dan anak jalanan, juga punya hak untuk meraih mimpinya menjadi orang sukses. Dengan usaha keras, pantang menyerah, kuat dalam dalam pendirian.
Film ini membukakan mata hati kita bahwa setiap orang dapat mencapai kesuksesan, karena telah dibekali berbagai potensi dari sejak lahir. Namun harus dipahami bahwa kesuksesan tidak bisa diperoleh secara instan, kesuksesan bukan semata-mata sebuah keberuntungan atau kebetulan belaka. Kesukseksan sebuah perjalanan dengan tahapan-tahapan yang harus ditempuh untuk meraihnya.
Hasil tidak pernah menghianati proses. Bangun mimpi besarmu, harapana besarmu, semangatmu yang luar biasa, lakukan dengan tindakan dan kamu akan meraih sukses.
Data Film
Jenis Film : Drama, Komedi, Romantis
Produser: Peter Chia, Budi Yulianto, Brandon Chia, Sum Mae, Sahrul Gibran
Sutradara: Faozan Rizal
Penulis: Alim Sudio, Endik Koeswoyo
Produksi: Multi Buana Kreasindo
Blitar, 9 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H