Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tuan, Salam Rindu

15 Mei 2019   05:25 Diperbarui: 15 Mei 2019   06:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernah kau bertanya padaku, apa yang membuatku menyukaimu.  Bukan mata indahmu juga bukan lesung pipimu. Namun karena kau seperti batu, yang tak sedikitpun menoleh saat kuteriakkan cinta.

Kau tanya padaku, mengapa aku begitu mengagumimu. Bukan karena harum wangi tubuhmu juga bukan karena rambut rapimu. Namun karena kau seperti senja, yang menghuni kerajaan cakrawala, yang teduh dalam kesahajaan. Aku mengagumimu melebihi kata yang aku ungkapkan.

Hai tuan, jangan lagi kau tanya mengapa aku selalu mencarimu di setiap lorong waktu. Karena aku ingin  menghirup udara yang sama, aku ingin  menatap langit dan menikmati mentari bersama-sama.

Jangan kau tanyakan lagi, mengapa aku tidak bisa berhenti mengurai waktu untuk melukis indah pesonamu. Karena kau selalu membuatku penasaran. Di pandanganku kau biasa, namun di imajinasiku, kau sungguh luar biasa.

Tuan, salam rindu

Blitar, 15 Mei 2019

Enik Rusmiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun