Mohon tunggu...
Eni Darwati
Eni Darwati Mohon Tunggu... Guru - SMP N1 Watukumpul

hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Kemampuan Siswa Kelas VII SMP N 1 Watukumpul dalam Unggah Ungguh Basa Jawa

6 Agustus 2023   07:00 Diperbarui: 6 Agustus 2023   07:56 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3. Bahasa Jawa adalah jatidiri bangsa Indonesia yang berbhinneka. Sebagai

    identitas bangsa perlu dijaga agar lestari dan terhindar dari klaim negara lain sebagai bahasa dan budayanya.

4. Penggunaan Bahasa Jawa dengan baik dan benar diyakini akan memberikan

    kontribusi besar dalam pembentukan karakter bangsa yang saat ini sedang digalakkan pemerintah.

Kemampuan pragmatik merupakan kesanggupan pengguna bahasa untuk menggunakan Bahasa dalam berbagai situasi yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan konteks berbahasa itu sendiri (dalam Solchan 2008:331)  Program pengajaran mata pelajaran bahasa Jawa meliputi kompetensi berbahasa, kemampuan bersastra, kemampuan berbudaya yang meliputi: (a) menyimak, (b) berbicara, (c) membaca, dan menjelaskan bahwa undha usuk basa di zaman modern dibedakan menjadi dua, yakni ngoko dan krama. Bahasa ngoko terdiri atas ngoko alus dan ngoko lugu serta basa krama terdiri atas krama limrah (lugu) dan krama alus. 

Sumarlam (2011: 45) menjelaskan bahwa adanya tingkat tutur dalam bahasa Jawa mengakibatkan siswa kesulitan dalam berbahasa Jawa yang baik. Siswa-siswi di sekolah sulit mengenali tingkat tutur bahasa dalam Bahasa Jawa sehingga keterampilan berbicara bahasa Jawa menjadi sangat rendah. Banyak siswa yang terbolak-balik dalam penggunaan bahasa Jawa. Kata-kata krama inggil yang seharusnya untuk orang lain yang diajak berbicara justru digunakan untuk dirinya sendiri dan juga sebaliknya Di lihat dari pencapaian nilai dalam mata pelajaran Bahasa Jawa kelas VII SMP N1 Watukumpul juga masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Rendahnya nilai bahasa Jawa disebabkan rendahnya keterampilan berbicara bahasa Jawa. Data hasil belajar siswa diperoleh nilai terendah 41 dan nilai tertinggi 87 dengan rerata kelas 67. Siswa yang tuntas belajar sebesar 39% yaitu sebanyak 12 siswa dan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar 61% yaitu sebanyak 19 siswa. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran tersebut maka perlu adanya perbaikan agar siswa sekolah dasar tersebut terampil berbicara bahasa Jawa sesuai dengan unggah ungguh basa.

    DAFTAR PUSTAKA

    Burhan Nurgiyantoro. (2012). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi Yogyakarta : BPEE-Yogyakarta.

    Haryana Harjawiyana & Th. Supriya. (2001).Marsudi Unggah-Ungguh Basa Jawa.

    Yogyakarta: KanisiusMuhamad Rohmadi & Lili Hartono. (2011)."Paugeraning Ngoko Alus lan Krama Alus". Kajian Bahasa Sastra dan         Budaya Jawa: Teori dan Pembelajarannya. Surakarta: Pelangi Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun