Mohon tunggu...
Oma Eni
Oma Eni Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keputusan Mutlak

18 Oktober 2016   16:50 Diperbarui: 18 Oktober 2016   16:58 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja hari Billy sedang menyendiri di sebuah kafe merenung kejadian seminggu yang lalu  , "anjriiittt gw dikadalin si Dani" batin Billy.Dia ada rasa kesal ,jengkel ,marah ...... tapi pada siapa ??? ,sama Lala ??? ya nggak mungkinlah .Wong dia dan csnya yang mulai dan Lala hanya meladeninya. " Aah pusiiing gw " Tetiba pundaknya ada yang menepuknya " hai broooo kok ngelamun siih ?? "  ternyata Dani yang datang . " Aah elo ngagetin aja " Billy jawab singkat dan kek males malesan .Dani merasa  bersalah dia nggak menceritakan kejadian yang sebenarnya.

" Udahlah bro  nggak usah dipikirkan atas peristiwa yang tempo hari itu ,btw  loe dikasih teh herbal sama si Lala ? "

" Iya sehari setelah kejadian dia dateng kerumahku ngasih 12 bungkus kecil ,masing masing sebungkus diseduh pake air panas dicampur madu asli dan diminum  di seruput sedikit sedikit sebelumnya baca Basmalah dulu ,gitu  aturannya ya terus gw jalanin besoknya lagi badan gw dah enakan "

" Iya gw juga sama begitu " Dani  nimpali .

" Gw nggak nyangka ,gw digampar se'enaknya dia dan gw  nggak bisa melawan sama sekali ,padahal gw juga pernah latihan karate "  wajah Billy murung karena syok .

" Iya Bill gw juga begitu ,coba loe inget inget gerakan dia keknya enteng dan gesit tapi pas nyabet selendangnya hedeeh kek digamparin papan kayu besi "

Lagi asyik diskusi tentang Lala ada sms masuk ke hpnya si Billy  ,ternyata undangan dari Lala untuk ke 2 genk ini  dan ditunggu di halaman gudang setelah pulang sekolah .

Besoknya semua anak ke 2 genk itu sudah nunggu di halaman gudang ,tak lama Lala menghampiri mereka dan menganjurkan untuk  berbuat baik  demi masa depan bila kurang jelas disuruh manggil ustad untuk menjelaskannya ,bagi yang bukan muslim tanya saja ke pak pendeta .Anak anak diam tak ada yang protes , mana berani protes  itu  adalah keputusan mutlak dari Lala yang tak mungkin dibantah .Ketika dirumah mereka minta didatangkan pak Ustad maupun pak Pendeta  ortu mereka heran tapi tetep mengabulkan..

Setelah 3 bulan kemudian banyak perangai mereka yang berubah jadi ke hal hal yang positif ,seperti ta'at beribadah ,banyak bantu ,santun ,no miras ,no drug ,no smoking ,no dugem ,no ugal ugalan dan prestasi di sekolah mengagumkan membuat keluarganya jadi seneng .

Terimakasih mbak dan mas Admin terimakasih juga untuk shbt k'ners yg telah singgah ngevote dan komennya,semoga kita selalu dalam lindunganNYA ,aamiin dan salam Kompasiana

Gempol,18 Oktober  2016

By : oma Eni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun