Mohon tunggu...
Eni Rakhmawati
Eni Rakhmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru Bahasa Inggris SMP di kabupaten Cilacap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3 Program yang Berdampak bagi Murid

16 Juni 2023   14:39 Diperbarui: 16 Juni 2023   15:09 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum wr wb.
Salam Sehat dan Bahagia untuk para pembaca semuanya

Setiap awal ada akhir, setiap pertemuan ada perpisahan

Berikut adalah refleksi saya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Cilacap dengan menggunakan model 4F pada modul terakhir yaitu modul 3.3 (Program yang Berdampak Bagi Murid)

Peristiwa (Facts): 

Modul 3.3 Program yang berdampak pada murid ini merupakan modul terakhir yang dipelajari dalam pendidikan guru penggerak. Peristiwa yang terjadi dalam mempelajari modul ini sma dengan modul lainnya yaitudengan menggunakan alur MERDEKA. Diawali dengan fase Mulai Diri, CGP diminta untuk reflelksi dan menjawab pertanyaan -- pertanyaan pemantik berkaitan dengan program yang berdampak bagi murid. Aktivitas berikutnya alur Eksplorasi Konsep, CGP diminta untuk refleksi dan menjawab pertanyaan --pertanyaan pemantik yang diajukan serta saling memberi umpan balik antar CGP. Mempelajari apa itu kepemimpinan murid (student agency), bagaimana menumbuhkan kepemimpinan murid melalui voice (suara), choice (pilihan) dan ownership (kepemilikan), mempelajari kepemimpinan murid dan Profil Pelajar Pancasila, karakteristik lingkungan yang menumbuhkan kepemimpinan murid dan program yang berdampak bagi murid.

Berikutnya adalah ruang kolaborasi yang dilakuka yaitu diskusi dan presentasi. Pada ruang kolaborasi diskusi dibimbing oleh fasilitator para CGP secara berkelompok melakukan diskusi mengenai program yang berdampak pada murid. Program tersebut bisa diambil dari salah satu sekolah pada CGP di kelompok tersebut sesuai kesepakatan. Kemudian hasil diskusi akan diperesntasikan di hari berikutnya. Kemudian aktivitas selanjutnya adalah Demonstrasi Kontekstual, yaitiu membuat tahap BAGJA dari program yang berdampak pada murid yang akan direncanakan. Selanjutnya Elaborasi Pamahaman, dimana para CGP akan mendapatkan penjelasan yang lebih rinci tentang materi yang sedang dipelajari oleh instruksur. Setelah itu, ada Koneksi Antatr Materi yaitu CGP diminta untuk menggali pemahaman dan keterhubungan antara materi program yang berdampak pada murid dengan materi pada modul yang telah dipelajari sebelumnya. Terakhir yaitu Aksi Nyata, dimana CGP diminta untuk mengimplementasikan tahap BAGJA pada tahap buat pertanyaan dan ambil pelajaran pada program yang telah dibuat.

Perasaan (Feelings)

Mempelajari modul terakhir dari Pendidikan Guru Penggerak adalah pengalaman yang luar biasa dan tidak pernah terpikirkan bagi saya, karena saya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru yang belum saya dapatkan sebelumnya. Modul ini sangat menarik untuk dipelajari karena tujuan kependidikan adalah menuntun murid yang menumbuhkan kepemimpinan murid sehingga dapat hidup menjadi anggota masyarakat. Kepemimpinan murid adalah dimana murid dapat menentukan sendiri kegiatan pembelajaran yang mereka inginkan. Pada modul ini memberikan kesan bagi saya bagaimana membuat satu program yang melibatkan murid dan menyesuaikan kodrat anak. Keterlibatan murid dalam suatu program membuat mereka antusian dan memberikan kesan yang menjadi pengalaman yang tidak akan terlupa dan hal tersebut membuat mereka merasa memiliki akan kegiatan yang mereka laksanakan.

Perasaan yang timbul dari mempelajari modul ini adalah senang, bersemangat dan bersyukur karena dapat mempelajari modul program yang berdampak bagi murid ini melalui program Pendidikan Guru Penggerak. Semoga sebagai calon guru penggerak saya dapat menerapkan ilmu -- ilmu yang saya dapatkan dalam pendidikan gruu penggerak untuk mengembangkan komunitas sekolah.

Pembelajaran (Findings)

Berdasarkan filososfi pendidikan Ki Hajar Dewantara disebutkan bahwa murid bukanlah tabularasa, bukan kertas kosong yang bebas digambar oleh orang dewasa, mereka sudah memiliki garis samar yang hanya perlu ditebalkan oleh orang dewasa dalam hal ini guru. Dalam diri murid sudah memiliki potensi masing -- masing dalam dirinya yang perlu digali oleh guru sebagai pimpinan pembelajaran, maka guru hanya perlu menuntun murid agar dapat mewujudkan kepemimpinan diri murid.

Student agency adalah saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Saat murid dapat menjadi pemimpin dalam pembelajaran mereka sendiri maka mereka memiliki suara (voice), pilihan (Choice) dan kepemilikan (ownership). Lewat suara, pilihan dan kepemilikan inilah murid mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi pembelajarannya sendiri.Tugas kita sebagai guru hanya menyediakan ekosistem yang menumbuhkan budaya dimana murid memiliki suara, pilihan dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka. Dengan keterlibatan mereka akan memberikan kesan terbaik dan mereka memiliki apa yang mereka kerjakan.

Mewujudkan kepemimpinan murid melalui voice (suara) yaitu memberikan kesempatan pada mereka untuk mengkomunikasikan pandangan dan ide mereka selain itu juuga memngungkapkan pandangan perhatian gagasan yang diekspresika oleh murid dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada murid.

Choice (pilihan) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan kesempatan dalam ranah social, lingkungan dan pembelajaran. Dalam ranah social, murid dapat diberikan kesempatan untuk berada dalam kelompoknya sesuai dengan tujuan atau minatnya. Dalam ranah lingkungan, diberikan kesempatan untuk memilih lingkungan beajar yang sesuai.  Dan dalam ranah pembelajran, murid diberikan pilihan -- pilihan untuk mengakses, berlatih dan membuktikan pengetahuan atau keterampilan mereka sesuai kurikulum sekolah.

Untuk menumbuhkan kepemimpinan murid dalam proses belajar, ketiga aspek diatas harus didorong oleh guru melalui lingkungan yang terstruktur. Suara dan pilihan murid menjadi penting agar murid dapat memiliki proses pembelajarannya. Ketika murid sudah dapat memiliki proses belajar tetap harus didukung oleh lingkungan yang memfasilitasi. Dengan demikian kolaborasi pada semua aspek keterlibatan komunitas sangat diperlukan.

Penerapan (Future)

Setelah pembelajaran pada modul ini perubahan/penerapan ke depan yang ingin saya lakukan adalah melibatkan murid melalui voice (suara), choice (pilihan), dan ownership (kepemilikan) murid dalam pelaksanaan program-program disekolah baik program itrakulikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakulikuler. Dengan mempelajari modul 3.3 program yang berdampak pada murid ini merubah paradigma serta pandangan saya bahwa dengan keterlibatan murid dalam sebuah program mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai refleksi membuat murid merasa bersemangat untuk terlibat. Hal ini menimbulkan kesan positif bagi mereka karena mereka dapat berperan secara langsung sehingga timbul meras memiliki terhadap kegiatan yang mereka laksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun