Assalamu'alaikum wr wb
Salam Guru Penggerak.
Salam Sehat dan Bahagia kepada para pembaca artikel ini.
Kembali lagi bertemu dengan saya Eni Rakhmawati, Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Cilacap. Kali ini saya akan menuliskan refleksi saya selama mempelajari modul 3.2 "PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA"
Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan menuliskan jurnal dengan model Driscoll. Model ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Ada tiga bagian yang akan saya tuliskan dalam refleksi ini yaitu WHAT? (Apa yang saya pelajari), SO WHAT? (Jadi, apa yang saya rasakan/terima/alami), NOW WHAT? (Sekarang apa yang akan saya lakukan) .
1. WHAT?
Pada modul 3.2 ini, saya telah mempelajari Pemimpin dalam Pengelolahan Sumber Daya. Pada modul ini dijelaskan bahwa sekolah adalah sebuah ekosistem yaitu bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Ada dua pendekatan yang mempengaruhi ekosistem sekolah yaitu pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis asset. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang belum ada, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Dengan pendekatan berbasis kekurangan/masalah akan sering menyebabkan kita mengeluh dan mengalami jalan buntu dalam menemukan solusi. Sedangkan Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Pada modul ini saya mengetahui bahwa sekolah memiliki potensi asset yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis asset. Adapun 7 aset utama sekolah yaitu modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, Modal Fisik, Modal lingkungan/alam dan Modal finansial.
Setelah melewati alur mulai dari diri dan eksplorasi konsep, kami melakukan diskusi dengan menganalisis dua kasus dan saling memberi tanggapan terhadap analisis kasus yang dilakukan oleh teman CGP lain pada alur ekslporasi konsep forum diskusi. Pada alur kolaborasi konsep, kami mencoba berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis seluruh potensi asset yang terdapat di daerah kami yang dapat mempengaruhi perkembangan Pendidikan di sekolah kami sekaligus kebermanfaatannya bagi sekolah. Dalam alur Demonstrasi Kontekstual, CGP diminta untuk menganalisis visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada. Â Mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video dan menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik baik ini. Setelah itu para CGP akan mendapatakn pendalaman materi melalui Elaborasi Pemahaman pada platform yang telah disediakan dan disampaikan oleh Bapak H. Hari Indarjoko selaku Instruktur. Pada alur Koneksi Antar Materi, CGP diminta untuk membuat kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pengelolaan Sumber Daya' dan menjelaskan bagaimana cara implementasi di kelas, sekolah dan lingkungan sekitar. Pada alur Aksi Nyata, CGP diminta untuk menemukan asset yang ada di sekolah dengan Kepala Sekolah, Guru, Orang tua, Tokoh Masyarakat dan murid melalui pertemuan sekurang -- kurangnya 3 kali pertemuan.
2. SO WHAT?