Mohon tunggu...
Engly Ndaomanu
Engly Ndaomanu Mohon Tunggu... Ilmuwan - Saintis

Saya adalah seorang mahasiswa yang sementara menuntut ilmu di jurusan fisika, fakultas sains dan teknik, UNDANA. Sekilas tentang saya, saya adalah seorang manusia biasa yang melakukan perkara - perkara biasa, namun saya bangga karena memiliki Tuhan yang luar biasa, yang telah ,melakukan banyak perkara yang luar biasa di dalam diriku yang biasa - biasa ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan untuk Kemuliaan Tuhan

15 Juli 2011   11:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.

Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).

Bagaimana di NTT ? Seberapa besarkah propinsi kita tercinta ini memberi andil terhadap keterpurukan pendidikan di Indonesia ? mari kita lihat bersama – sama. Jika dilihat dari angka kelulusan siswa, Prestasi pendidikan di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2010 juga sangat menyedihkan, dari jumlah peserta yang mengikuti ujian nasional sebanyak 35.201, hanya 16.868 atau 47,59% yang dinyatakan lulus, sedangkan siswa yang tidak lulus sebanyak 18.333 atau 52,08 % yang mengakibatkan Nusa Tenggara Timur berada diperingkat 33 dari 33 provinsi di Indonesia.

Di tahun 2011, meskipun presentase kelulusan siswa meningkat dari tahun sebelumnya (47,59% menjadi 94,43%) namun hasil tersebut belum mampu untuk membuat NTT beranjak meninggalkan posisi ke 33 dari 33 propinsi di Indonesia. Sungguh suatu prestasi yang luar biasa jelek dan sangat memalukan. Di tingkat perguruan tinggi, kita tidak mampu bersaing dengan universitas – universias lain di negri ini, sehingga kita sering disebut sebagai yang terkebelakang dalam pengetahuan. Ada apa dengan NTT ? Apa yang salah dengan pendidikan kita ? Padahal Ibukota kita, kota Kupang merupakan kota yang terkenal dengan nama “kota Kristen” yang notabene merupakan kota yang dipenuhi oleh orang – orang yang mengaku percaya kepada YESUS sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT mereka. Apakah itu bukti yang bisa kita tunjukan sebagai “orang percaya”? Kalau demikian, maka dapat dikatakan “sungguh memalukan”. Karena Alkitab menulis bahwa Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan (Ams 1:7). Itu berarti, jika kita benar – benar takut, beriman dan percaya pada-NYA, maka kita pasti akan memperoleh pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan orang – orang yang tidak mengenal DIA. Tapi fakta membuktikan bahwa justru “kota Kristen” memiliki tingkat pendidikan terendah di Indonesia. Sekali lagi, apa yang salah dengan kota kita ?

Kalau kita kembali melihat janji Tuhan dalam Amsal 1 : 7 diatas, maka dapat dikatakan bahwa kesalahan kita adalah karena kita tidak benar – benar percaya kepada – Nya. Ah, bagaimana mungkin saya tidak percaya? Saya kan orang Kristen. Ya, anda mungkin orang Kristen, dilahirkan dan besar dari keluarga Kristen, tapi apakah hidup anda benar – benar menunjukan kalau anda adalah Kristen ?. Seorang Kristen sejati adalah orang yang dipanggil oleh Yesus, dan bersedia mengikuti Dia, bergantung sepenuhnya kepada Dia serta berbuah yang manis di dalam Dia (Yoh. 15:4). Jika anda mengaku sebagai seorang Kristen dan mau menjadi seorang Kristen sejati, maka tunjukanlah buah itu kepada dunia. Berikanlah apa yang terbaik yang kau miliki sebagai seorang mahasiswa Kristen kepada Yesus dan tunjukan bahwa engkau adalah anak-Nya. Belajar dengan giat dan tekun, tunjukan prestasi terbaikmu kepada dunia, jangan mempermalukan Yesus lewat dirimu yang bodoh, tapi buatlah dunia mengerti bahwa Yesus benar – benar hidup di dalam kamu. Itu adalah buah yang manis yang harus kau persembahkan kepada Yesus. Iman yang benar adalah iman yang dibuktikan lewat kehidupan kita, salah satunya lewat pengetahuan. Sebab iman dan pengetahuan adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Albert Einstein menyatakan, “Faith without science is blind, and science without faith is cripple.”

Andai saja semua pelajar Kristen di kota ini dapat membuktikan iman mereka kepada Allah dengan prestasi yang brilian, maka tidak dapat saya bayangkan betapa luar biasanya kemajuan yang akan dialami oleh kota ini lewat berkat Tuhan yang sangat luar biasa kepada kita. Propinsi ini dapat menjadi terang bagi propinsi lainnya, dan bangsa ini dapat menjadi bangsa pembawa terang bagi dunia. Tapi, jangan bermimpi untuk dapat mengubah dunia sebelum engkau berhasil merubah dirimu. Jadikanlah dirimu sebagai seorang pelajar Kristen yang benar – benar takut Tuhan, dan yakinlah bangsa ini akan diberkati oleh Tuhan lewat dirimu.
Jadi, apa yang salah dengan pendidikan kita ? jawabannya adalah motivasi kita. Jika kita mengaku sebagai pelajar kristen, maka belajarlah dengan tekun, berikan prestasi terbaik kita untuk kemuliaan nama Tuhan. Semoga tulisan ini dapat menjadi berkat bagi rekan – rekan. Amin, TYM.

By : Engly H. Nd

(Ditulis untuk buletin doa PMK MIPA UNDANA - KUPANG)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun