Mohon tunggu...
Engky
Engky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Nahdhatul Wathan Fastabiqul Khairat"

2 September 2018   07:46 Diperbarui: 4 September 2018   21:27 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nahdatul wathan  fil khoir  Nahdatul Wathan  fastabiqul  khoirat

"Isilah ruang-ruang kesempatan itu dengan hal -hal yang baik sebelum hal yang buruk mengisinya." Kata TGB  Zainul Majdi, MA.


Berbicara mengenai ormas yang sangat familiar di provinsi  Nusa Tenggara Barat yaitu organisasi Nahdatul Wathan (kebangkitan tanah air) pasti tidak heran dengan semboyan,  NW Fastabiqulkhoirat  (NW berlomba lomba dalam hal kebaikan) . 

Kebaikan di sini  merupakan hal yang sangat universal sekali, yang mana bila dikerucutkan bisa berupa kebaikan dalam menyangkut hal ihwal perorangan maupun kebaikan yang bersifat antropiosentrisme (kemanusiaan ), seperti kebaikan dalam meningkatkan sosial kemasyarakatan seperti pendidikan, budaya maupun ekonomi.

Hal ini merupakan peran organisasi yaitu untuk menghimpun potensi- potensi baik dengan memperbanyak lembaga pendidikan karena melalui pendidikan lah sumber daya manusia bisa lebih berkembang dan lebih maju. Dengan sumber daya manusia yang lebih maju yang lainya bisa ikut maju seperti ekonomi dan kesejahatraan masyartakat ,melalui pendidikan bisa mempersiapkan calon pemimpin masa depan bangsa , calon pemimpin yang peka terhadap fenomenologi yang di hadapi masyarakat seperti kemiskinan , kelaparan dan lain sebagainya.

Bapak proklamator Ir Soekarno pernah mengatakan  bahwa sejatinya suatu bangsa  yang hidupnya melarat dan sengsara adalah serupa seorang sakit yang lumpuh ,baik fisik maupun maupun jiwanya .

Hal ini merupakan ajakan Ir Soekarno terhadaap rakyat indonesia untuk bangkit dari keterpurukan   bahwa betapa sengsaranya menjadi bangsa yang miskin , karena ekonomi di hegemoni , sumberdaya alam di keruk habis dan di ekploitasi oleh para penjajah pada saat itu , dan salah satu cara untuk memerangi itu adalah dengan meningkatkan sumberdaya daya manusia bangsa indonesia lewat pendidikan.

Al allamah Bapak Hamzanwadi (TGKH Zainuddin Abdul Majid) pendiri nahdatul wathan telah memberikan contoh bagaimana beliau berjuang dan bersungguh -sungguh mengajak kepada amar ma'ruf dan nahi mungkar kepada umat. Beliau bagaikan matahari yang terus -menerus  menyinari bumi  meskipun malamnya tidak bersinar  tetapi bersinar lagi ketika pagi  tidak pernah berhenti menyinari bumi , kalau di analogikan beliau juaga seperti matahari tidak pernah mundur walau setapak kaki dalam  mengajak umat untuk melakukan hal kebaikan, seperti membangun banyak madrasah , masjid sehingga kita lihat sekarang berkat perjuangan beliau pulau Lombok ini dikenal dengan pulau seribu masjid .

TGB zainul majdi MA pada hultah NWDI (nahdatul wathan diniah islamiah ) ke-80 beliau mengatakan bahwa  ada tiga tonggak kebaikan (ketaatan) menurut ulama' yang pertama adalah Al khouf (rasa takut kepada allah swt) wa'alamatul khouf tarkul maharim (tanda orang itu  benar2  takut adalah dia menjauhi segala yang dilarang oleh allah swt) yang kedua adalah rasa harap tanda orang yang mempunyai rasa harap adalah arrogobah fitto'ah senang melakukan ibadah dan yang ketiga adalah al mahabbah rasa cinta kepada Allah SWT . dan rosul SAW.
 

Sifat - sifat inilah yang harus tertanam dalam hati anjum (bintang) Nahdatul Wathan yang mustamirrun (terus -menerus ) menyebarkan kebaiakan pada setiap orang yang berada di sekelilingnya .Orang yang memiliki rasa takut kepada allah swt tentu  akan senantiasa  memiliki rasa muroqobah (selalu diawasi) oleh allah swt) dimana pun dia berada ,orang yang khouf  disematkan dalam al qur'an bahwa orang orang yang memiliki rasa takut kepada allah swt adalah para ulama' (orang berilmu) yang mana dengan ilmu nya tersebut  semakin mengenal dan dekat dengan tuhan mereka .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun