Mulai dari diri - Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Oleh Engkus Kusnandar
Pada modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak, melalui tahap M-E-R-D-E-K-A di setiap sub-modul. setelah membuka modul 1.2 ini diawali dengan Mulai dari Diri modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak. Ini adalah bagian dari tugas yang harus Saya kerjakan di Program Guru Penggerak memasuki Minggu ke-3. Pada tahap ini, pembelajaran akan dimulai dengan membuat diagram trapesium usia dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri saya. dari kegiatan ini, hal yang perlu diperhatikan ketika menjawab pertanyaan nanti adalah kejujuran dalam memberikan jawaban. Tidak ada jawaban benar ataupun salah. Apa yang menjadi pertanyaan hanyalah upaya untuk membantu menggali pengalaman serta nilai diri sendiri sebagai calon guru penggerak.
Untuk membuat trapesium usia ada beberapa langkah yang harus Saya lakukan.
Pertama, buat garis miring ke kanan atas. Garis ini adalah menggambarkan garis usia sekolah. Yaitu mulai dari 0 tahun sampai Saya terakhir bersekolah di jenjang pendidikan terakhir yaitu S1 pada usia 28 tahun.
Kedua, tarik garis horisontal ke kanan. Ini menggambarkan usia aktif kerja Saya. Di mulai dari awal usia kerja sampai ujung garis itu ditulis 60 sebagai usia pensiun Saya. Sementara 47 adalah usia Saya sekarang.
Ketiga, Saya harus mengingat-ingat dua peristiwa penting yang terjadi di usia sekolah Saya saat itu. Peristiwa tersebut adalah peristiwa positif dan negatif. Kemudian dihitung selisih antara usia sekarang dan kedua peristiwa tersebut.
Ini adalah "TRAPESIUM USIA" yang sudah Saya buat desain canva:
Kali ini Saya akan menuliskan 2 peristiwa positif dan peristiwa negatif saat masih usia sekolah di tugas kali ini, ikuti terus ya!
Refleksi Saya:Â
1. Â Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
Peristiwa postif dimana saat usia 13 tahun, saat duduk bangku SLTP saya banyak memiliki teman baik, selalu dapat masuk peringkat 5 besar, selalu mendapatkan nilai A di raport kategori kepribadian siswa kerajinan, kerapian dan kebersihan dan paling masih teringat sampai sekarang salah satu guru mengajarkan saya sikap berani dan percaya diri saat waktu praktek  pelajaran Komputer pada saat itu masih muatan local belum menjadi mata pelajaran seperti saat ini ada TIK dan Informatika.
Sedangkan, peristiwa negatif saat usia 17 tahun, pada saat duduk di bangku SMA banyak peristiwa negatif yakni telat datang ke sekolah dengan diberikan hukuman berdiri di halaman sekolah dengan menghadap matahari setelah itu dilanjutkan membersihkan toilet, saat waktu upacara senin saya tidak membawa topi dipisahkan barisan yang tidak seragam, saat waktu mata pelajaran Matematika aya pernah rasakan tangan dipukul dengan penggaris karena tidak mengerjakan tugas.
2. Â Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Peristiwa positif: Yang terlibat dalam peristiwa positif adalah Ibu guru wali kelas, Bapak guru mata pelajaran, teman kelas dan orang tua
Peristiwa negatif: Yang terlibat dalam peristiwa negatif adalah Guru Piket, Guru Matematika, dan teman sekelas
3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi   Plutchik di
  Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
Peristiwa positif: Dengan bimbingan dari guru Komputer, saya menjadi berani dan percaya diri tampil ikut Lomba TOKI (Lomba bidang Komputer  di Bandung. saya juga termotivasi untuk lebih dalam mengali potensi diri saya
Peristiwa negatif: Saya merasa marah dan sedih mendapatkan hukuman fisik yang diberikan. selain itu saya merasa terkejut dan sedih saat melihat Nilai hasil Ujian Matematika saya jelek  saya duduk termenung dan menyesal tidak serius belajar serta ada perasaan takut pulang ke rumah jika orang tua menanyakan hasil  ujian Matematika.
4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhiÂ
   diri saya di masa sekarang?
Karena momen peristiwa positif dan negatif tersebut memberikan dampak perubahan dalam hidup saya dan masih membekas sampai sekarang, hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi pembentukan karakter diri saya.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran sayaÂ
  sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Trapesium Usia: Dari kegiatan trapesium usia, saya mempelajari bahwa suatu emosi positif dan negatif dapat bertahan lama dalam ingatan jangka panjang serta mempengaruhi perkembangan karakter diri kita. Saya sebagai guru harus selalu berusaha untuk memberikn pelayanan terbaik dan pengalaman-pengalaman luar biasa ke murid yang dapat menumbuhkan emosi positif, agar karakter murid kita berkembang semakin baik.
Roda Emosi: Sedangkan, dari roda emosi, saya lebih bisa mengenali tentang emosi dan membedakan emosi dasar manusia dan gabungan emosi tersebut akan menimbulkan suatu emosi yang baru. ini sangat penting bagi kita sebagai guru, dengan mengetahui keadaan emosi murid, kita bisa memberikan tindakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah murid.
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimatÂ
  menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
Peran menjadi seorang guru itu tidak mudah, butuh proses tanpa putus semangat belajar serta butuh ekstra tenaga dan pikiran untuk melayani murid dalam rangka untuk mendorong kekuatan kodrat murid agar menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan pembelajaran yang bermakna.
Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
Nilai yang ada pada diri saya adalah saya orangnya suka belajar dan suka mencoba hal-hal baru yang menantang diri sendiri dengan sesuatu hal yang belum saya miliki karena prinsip saya selagi masih mampu dan ada jalan pasti bisa kalau kita berusaha dan berdoa.
Kolaboratif dan menjalin bekerjasama yang baik dengan rekan guru dan komunitas sekolah
Komunikatif dan perhatian kepada murid dengan memberikan kesempatan dan kebebasan sesuai kebutuhan belajarnya.
Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitasÂ
sekolah saya?
Peran yang saya mainkan dalam menggerakkan murid adalah melayani dan menuntun murid dalam rangka untuk mendorong kekuatan kodrat murid agar menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan pembelajaran yang bermakna serta menjadi sahabat terbaik bagi murid agar tercipta keakraban.
Dan juga berkolaborasi dengan rekan guru, komunitas sekolah dan semua pihak yang terlibat untuk saling gotong royong dengan bersama-sama untuk memajukan pendidikan khususnya di sekolah saya bertugas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H