Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - 100 komentar, bisa yuk

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuasai Theory of Mind agar Tidak Menjadi Tone Deaf

5 September 2024   05:00 Diperbarui: 5 September 2024   05:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: stanford psych 60

Dalam menjalani kehidupannya, manusia senantiasa berinteraksi dengan orang lain. Kesuksesan seseorang, baik dalam bisnis, karir pekerjaan bahkan dalam kehidupan rumah tangga seringkali terkait dengan bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain. Ketidakpekaan memahami situasi dan kondisi orang lain bisa menyebabkan gagalnya interaksi sosial mereka. Dampaknya, bisa menghambat karir, hubungan asmara bahkan hancurnya kehidupan keluarga.

Ketidakpekaan terhadap situasi orang lain inilah yang belakangan disebut dengan istilah Tone Deaf. Tone Deaf sebenarnya istilah yang diambil dari ranah musik, sebutan untuk orang-orang yang tidak mampu membedakan nada, atau "tuli nada".

Ciri-ciri seseorang yang Tone Deaf. 

Selain tidak mengerti dan memahami perasaan orang lain, atau tidak berempati, Tone Deaf juga tidak memahami akan keragaman budaya, adat istiadat bahkan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Akibatnya seseorang yang Tone Deaf bisa melakukan hal-hal yang dinilai tidak sopan, tidak pantas dan bertentangan dengan norma-norma serta adat istiadat setempat.

Seseorang yang Tone Deaf juga kesulitan dalam membaca raut muka atau bahasa tubuh. Mereka mungkin akan kaget ketika lawan bicaranya tiba-tiba pergi meninggalkannya, karena topik pembicaraannya tidak disukai lawan bicaranya. 

Dampak buruk seseorang yang Tone Deaf.

Ketidakpekaan membaca dan memahami situasi orang lain, akan berdampak buruk bagi kehidupan pribadinya, karirnya bahkan kehidupan sosialnya yang lebih luas. Orang-orang yang Tone Deaf akan kesulitan dalam menjalin hubungan asmara, tidak bisa melihat peluang karir dan bisnis, dibenci lingkungannya, bahkan bisa terlibat konflik dengan siapapun, termasuk dengan keluarganya sendiri.

Lalu, apa yang bisa dilakukan agar tidak menjadi Tone Deaf?

Theory of Mind (ToM) jawabannya, apa itu?. 

Pengertian Theory of Mind.

Theory of Mind (ToM) atau teori pikiran adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan menyadari pikiran, perasaan, dan kondisi mental dirinya dan orang lain. Sederhananya, ini adalah kemampuan untuk bisa memahami dan "memasuki pikiran" orang lain. 

Kemampuan teori pikiran inilah yang berperan penting bagi seseorang dalam membangun interaksi sosial dengan orang lain. Semakin baik kemampuan teori pikirannya, maka kualitas interaksi sosialnya semakin baik, hal ini bisa menjadi modal awal untuk kesuksesan-kesuksesan di bidang lainnya.

Pentingnya Theory of Mind (ToM) agar tidak menjadi Tone Deaf.

Dengan memahami pikiran dan perasaan orang lain, maka seseorang tidak akan mudah untuk mengatakan sesuatu yang menyinggung atau menyakiti lawan bicaranya. Komunikasi pun bisa berjalan dengan baik dan efektif, terhindar dari kesalahpahaman yang bisa menimbulkan konflik, dan kehadirannya pun akan mudah diterima sehingga kehidupan sosialnya lebih bermakna. 

Aspek-aspek Theory of Mind.

Pada dasarnya terdapat dua aspek utama terkait dengan kondisi mental (pikiran dan perasaan), yaitu keyakinan dan keinginan. Dua hal tersebut -- apa yang dipikirkan dan apa yang diinginkan -- akan menentukan bagaimana orang tersebut berperilaku.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa proses pembentukan mental seseorang didasarkan pada dua hal tersebut yaitu keyakinan dan keinginan. Dan sumber utama dari keyakinan dan keinginan adalah adat istiadat, budaya, serta norma-norma yang berlaku di lingkungan dimana ia berada.

Apa yang orang katakan dan lakukan berdasar pada kondisi mentalnya. Keinginan dan keyakinan merupakan dua hal penting dalam mempengaruhi mental seseorang. Jika kita bisa sadar dan memahami akan hal ini maka menjadi langkah awal untuk menguasai Theory of Mind (ToM), namun ketidakmampuan untuk memahami hal ini, menjadikan seseorang tidak peka akan situasi orang lain, atau bisa disebut Tone Deaf.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan Theory of Mind agar tidak menjadi Tone Deaf?

Cara Meningkatkan Teori Pikiran

  • Latihan Empati: Cobalah untuk membayangkan bagaimana perasaan orang lain dalam situasi dan kondisi-kondisi tertentu.

  • Perhatikan Isyarat Non-Verbal: ketika berbicara dengan orang lain, cobalah untuk membaca ekspresi wajah, intonasi suara, dan bahasa tubuhnya.

  • Bermain Peran: bagi anak kecil bermain peran dapat membantu mereka untuk bisa memahami pikiran dan perasaan orang lain.

  • Baca Buku dan Tonton Film: Cerita fiksi dapat membantu mengembangkan kemampuan untuk memahami karakter dan motivasi masing-masing tokoh. Kita akan dibawa pada situasi pikiran dan perasaan mereka.

  • Berinteraksi dengan Orang yang Berbeda: cobalah untuk berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, hal ini akan memperkaya wawasan dan pengetahuan yang mungkin terlewatkan.

Apa manfaat yang didapat jika menguasai Theory of Mind?

Berikut Manfaat Menguasai Theory of Mind (ToM)

  • Hubungan yang Lebih Harmonis: kita akan lebih mudah bergaul dengan orang lain dan bisa membangun hubungan yang lebih positif.

  • Karir yang Lebih Sukses: Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif sangat penting dalam dunia kerja.

  • Kesejahteraan Mental yang Lebih Baik: Memahami dan diterima oleh orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan hidup.

Kesimpulan

Menguasai Theory of Mind adalah investasi yang sangat berharga. Dengan memahami pikiran dan perasaan orang lain, kita dapat terhindar dari menjadi Tone Deaf, dan bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita. 

Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk lebih peka terhadap pikiran dan perasaan orang lain, latihlah kemampuan tersebut untuk "memasuki pikiran" mereka.

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.

Salam sehat selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun