Tiba-tiba seorang pria mungkin umurnya hampir 60an menghampiri dan bertanya banyak tentang saya. Awalnya saya ragu untuk berbicara dengannya, tapi kemudian saya merasa tidak ada hal-hal yang mencurigakan dari gelagat dan pembicaraannya.
Lalu saya pun menawarkannya makan karena kebetulan saya membawa dua nasi bungkus beserta lauknya.
Ia pun senang dan makan dengan lahap.
Setelah makan saya pun pamit dan melanjutkan perjalanan. Saya mencoba pesan ojek online, selang beberapa menit ada yang merespon, namun jarak ia dengan saya terlalu jauh, akhirnya pesanan ojek pun saya batalkan.Â
Tidak lama berselang, datanglah bapak-bapak umurnya mungkin lebih dari 60 tahun dengan penampilan khas tukang ojek, saya pun bertanya: "ngojek ga pak?".
"Ayo, kemana?". Jawabnya
"Semarang Poncol pak". Jawabku.
Tanpa menanyakan harga (itu kesalahan besar sebenarnya) saya pun langsung bersiap mengemasi barang-barang, duduk di belakang menuju Stasiun Semarang Poncol.Â
Perjalanan aman dan tanpa ada halangan. Tiba di pintu masuk Stasiun saya langsung bergegas menuju Boarding Pass.Â
Sampai di Boarding Pass saya langsung mengeluarkan handphone dan menunjukkan tiket yang ada di KAI Access. Alangkah terkejutnya ketika petugas disana menyampaikan bahwa kereta tersebut (Tawang Jaya) sudah berangkat 10 menit yang lalu. Saya bingung, panik dan gak tau harus berbuat apa.Â
Di depan, saya melihat ada kereta yang sedang terparkir menunggu jam keberangkatannya. Penasaran saya pun bertanya: "Itu kereta apa pak, tujuan ke mana?".