Kembali lagi, hobi saya apa? Tidak ada.
Jika artikel ini cukup sampai di sini, gak seru. Saya harus kembangkan artikel ini, saya harus melakukan pencarian hobi dengan cara kembali ke masa lalu, menyelami masa-masa SD, SMP dan SMA.
Pencarian hobi dimulai
Ketika SD saya suka bersepeda, tapi yang menarik adalah rute yang saya lalui selalu berbeda, saya selalu ingin mencari dan menjelajahi rute baru. Bahkan ketika SMP saya bersepeda menjelajahi kampung orang, beberapa desa sudah saya jelajahi.
Alam yang indah, kanan-kiri sawah, melintasi jembatan bahkan terkadang harus keluar masuk hutan, itulah yang membuat saya senang bersepeda. Treknya pun sengaja saya pilih yang naik-turun, jalan-jalan yang tidak biasa orang lewati. Trek seperti itu sangat menantang dan penuh dengan perjuangan.
Ada momen yang selalu saya ingat ketika SD, yaitu kegiatan penjelajahan alam dalam PERSAMI (perkemahan Sabtu-Minggu).Â
Kami, satu grup dengan perlengkapan khas Pramuka harus melakukan penjelajahan alam, saat itu dinamai "mencari jejak". Kami mencari tanda penunjuk arah, melewati sawah, masuk hutan pinus bahkan kami harus melintasi sungai yang lebarnya 10 meter dengan arus yang cukup deras.Â
Kegiatan tersebut selalu saya ingat, bahkan ketika SMA saya sering menjelajahi sawah dan hutan yang ada di kaki gunung ciremai.
Ternyata itulah hobi saya ketika SD hingga SMA, menjelajahi alam yang penuh tantangan.
Lalu, kenapa sekarang tidak punya hobi?
Ternyata hobi bisa dikalahkan oleh pekerjaan, kalah oleh kesibukan serta rutinitas harian, dan terutama kalah oleh kebutuhan finansial. Menjalani hobi juga saya anggap buang-buang waktu dan uang.Â
Namun ada hal penting yang bisa saya ambil dari hobi yang sempat saya jalani, yaitu ternyata saya termasuk tipe penjelajah dan suka tantangan.